kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyelamat bisnis keluarga dari kebangkrutan (2)


Rabu, 06 Desember 2017 / 16:23 WIB
Penyelamat bisnis keluarga dari kebangkrutan (2)


Reporter: Yoliawan H | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Di usia muda, Timothy Boyle sudah harus berjuang menyelamatkan bisnis warisan yang diambang kebangkrutan sepeninggal ayahnya. Bersama sang ibu, Tim kembali menghidupkan bisnis Columbia. Salah satu strateginya adalah mengubah fokus bisnis Columbia dari distributor topi menjadi produsen pakaian outdoor yang kasual. Strategi ini berhasil. Pelan namun pasti, Columbia mendapatkan celah pasar dan membesar seperti sekarang.

Kendati tinggal meneruskan bisnis warisan, bukan berarti Timothy Boyle tak harus bekerja memeras keringat. Justru miliarder asal Amerika Serikat (AS) berusia 68 tahun tersebut seperti harus membangun bisnis Columbia dari nol lagi.

Maklum, sang ayah Neal Boyle tak mewariskan bisnis Columbia dalam keadaan sehat. Malah nyaris bangkrut. Tim sapaan akrab Timothy adalah anak dari Neal Boyle dan Gert Boyle. Ayahnya juga mewarisi Columbia dari kakek Tim, Paul Lamfrom.

Awalnya Columbia merupakan perusahaan distributor topi yang dirintis Paul Lamfrom. Kemudian setelah ayah Tim mengambil alih perusahaan, Columbia memulai melebarkan sayap bisnis menjadi produsen pakaian outdoor, terutama untuk produk jaket.

Pada tahun 1970, ayah Tim meninggal dunia. Columbia mulai kearah kebangkrutan sepeninggal Neal Boyle. Ibunda Tim yakni Gert Boyle saat itu menjadi pemimpin tunggal perusahaan dan mencoba mempertahankan Columbia. Tim yang saat itu masih berkuliah di Universitas Oregon memutuskan meninggalkan sekolahnya dan membantu ibunya membangun Columbia.

Usia Tim saat bergabung untuk menyelamatkan Columbia terbilang sangat muda yakni 21 tahun. Di usia belia itu dia harus memikirkan bagaimana membuat inovasi baru agar bisnis Columbia dapat bertahan.

Tim merupakan anak pertama dari keluarga Boyle. Adik Tim, Kathy dan Sally saat itu dirasa masih terlalu muda untuk ikut bergabung membantu Columbia, sehingga hanya Tim dan ibunya yang berjuang menyelamatkan Columbia.

Tim dan ibunya memulai mengubah fokus bisnis Columbia menjadi penghasil pakaian outdoor yang lebih kasual dan dapat digunakan siapa saja. Di tahun 1975, Columbia menjadi produsen pertama penghasil jaket berbahan goretex. Bahan tersebut berbahan terkenal karena anti air tetapi tetap nyaman saat digunakan. Hingga saat ini bahan goretex masih menjadi material yang sering digunakan untuk jaket outdoor.

Tahun 1986, Columbia mengeluarkan jaket bernama Bugaboo yang berhasil mencuri perhatian di AS dan menjadi jaket populer yang trendi di masanya. Bugaboo menjadi produk terlaris saat itu dan membantu pertumbuhan Columbia dengan signifikan melalui penjualannya.

Columbia terus berkembang hingga akhirnya di tahun 1998, perusahaan milik Tim ini terdaftar di lantai bursa sebagai perusahaan terbuka. Columbia memperbesar ekspansinya dengan mengakuisisi beberapa perusahaan seperti Sorel Corporation di tahun 2000 dan Mountain Hardwear di 2003. Untuk memperbesar lini bisnis di tahun 2006 Columbia juga mencaplok Pacific Trail dan Montrail brands.

Tim dan Ibunya berhasil menyelamatkan Columbia dari ancaman kebangkrutan dengan inovasi mereka di pengembangan produk.

Columbia menawarkan produk yang saat itu dibutuhkan oleh masyarakat Amerika dari sisi teknologi dan inovasi. Selain itu, Columbia juga terbilang unik di masanya dulu, yakni perusahaan yang berani menjual produk ke berbagai ritel dan toko di AS. Distribusi yang luas membuat penyebaran Columbia sangat masif saat itu.

Di tahun 2013, Tim memiliki 41% kepemilikan Columbia senilai
US$ 1 miliar. Hingga saat ini, Tim masih sebagai CEO dan sang ibu sebagai Chairman Columbia. Adik Tim, Kathy dan Sally juga sudah sibuk dan berhasil di bisnis mereka yang bergerak di bidang properti dan kuliner.

Columbia sudah mendistribusikan produk mereka ke 72 negara di 13.000 toko ritel yang ada di seluruh dunia.                  

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×