Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajer Manchester City, Pep Guardiola, menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Manchester pada hari Senin (9 Juni 2025), sebagai pengakuan atas kontribusinya terhadap kota tersebut melalui prestasi olahraga dan kegiatan filantropi.
Namun, momen penghargaan tersebut juga menjadi panggung bagi Guardiola untuk menyampaikan pesan kemanusiaan yang mendalam terkait krisis di Gaza.
Guardiola: “Luka Gaza Adalah Luka Kemanusiaan”
Dalam pidato penerimaannya di Whitworth Hall, Guardiola tidak hanya membahas pencapaian pribadinya, tetapi juga menyuarakan keprihatinan mendalam atas perang yang berlangsung di Gaza.
"Sangat menyakitkan melihat apa yang terjadi di Gaza. Itu melukai seluruh tubuh saya," ungkap Guardiola. "Ini bukan soal ideologi. Bukan soal saya yang benar atau Anda yang salah. Ini soal kecintaan pada kehidupan, soal kepedulian terhadap sesama."
Baca Juga: Israel Tanggapi Klaim Greta Thunberg 'Diculik' Saat Menuju Gaza
Pelatih asal Spanyol berusia 54 tahun itu menyampaikan empatinya terhadap anak-anak yang menjadi korban dalam konflik berkepanjangan tersebut.
"Mungkin kita berpikir, melihat anak-anak usia empat tahun dibunuh oleh bom atau meninggal di rumah sakit karena tempat itu tidak lagi berfungsi sebagai rumah sakit — itu bukan urusan kita. Tapi hati-hati. Mungkin anak usia empat atau lima tahun berikutnya adalah anak-anak kita sendiri."
"Maaf, tapi saya memikirkan anak-anak saya — Maria, Marius, dan Valentina. Setiap pagi sejak mimpi buruk ini dimulai, saya melihat balita di Gaza. Dan saya ketakutan."
Konflik di Gaza kembali memanas setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menyebabkan 1.200 orang tewas dan 251 sandera diambil, sebagian besar merupakan warga sipil. Israel kemudian melancarkan kampanye militer yang menurut otoritas kesehatan Gaza telah menewaskan lebih dari 54.000 warga Palestina, sebagian besar juga warga sipil.
Penghargaan atas Kontribusi Olahraga dan Kemanusiaan
Gelar kehormatan tersebut diberikan oleh Chancellor Universitas Manchester, Nazir Afzal, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi Guardiola terhadap kota Manchester.
Baca Juga: Perang Gaza Berlangsung, Ekspor Pertahanan Israel Tembus Rekor US$ 15 Miliar di 2024
Sejak bergabung dengan Manchester City pada 2016, Guardiola telah mempersembahkan enam gelar Liga Premier dalam sembilan musim, menjadikan klub sebagai salah satu kekuatan dominan dalam sepak bola Eropa.
Di luar lapangan, Guardiola juga dikenal aktif dalam kegiatan sosial melalui Guardiola Sala Foundation, organisasi yang mendukung berbagai inisiatif kemanusiaan, pendidikan, dan kesehatan masyarakat.