Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aktivis lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg, bersama 11 aktivis lainnya, dikabarkan dalam kondisi sehat setelah ditahan oleh militer Israel saat berlayar menuju Jalur Gaza.
Mereka berada di atas kapal bernama Madleen yang membawa bantuan kemanusiaan ketika dihentikan oleh angkatan laut Israel di perairan internasional.
Pesan Video Darurat: “Kami Diculik di Laut Internasional”
Setelah penahanan, sebuah video yang telah direkam sebelumnya oleh Thunberg dirilis ke publik. Dalam video tersebut, Thunberg menyampaikan:
“Nama saya Greta Thunberg dan saya dari Swedia. Jika kalian melihat video ini, berarti kami telah dicegat dan diculik di perairan internasional oleh pasukan pendudukan Israel — atau pasukan yang mendukung Israel. Saya mendesak semua teman, keluarga, dan rekan seperjuangan untuk menekan pemerintah Swedia agar segera membebaskan kami.”
The passengers of the “Selfie Yacht” arrived at Ben Gurion Airport to depart from Israel and return to their home countries.
Some of the “Selfie Yacht” passengers are expected to leave within the next few hours.
Those who refuse to sign deportation documents and leave Israel will… pic.twitter.com/szEHmd0rS0 — Israel Foreign Ministry (@IsraelMFA) June 10, 2025
Dibawa ke Ashdod dan Akan Dideportasi
Menurut Kementerian Luar Negeri Israel, pada Senin malam (9 Juni), seluruh aktivis tiba di pelabuhan Ashdod. Mereka langsung menjalani pemeriksaan medis untuk memastikan kondisi kesehatan, sebelum dijadwalkan ditahan sementara di fasilitas penahanan Ramle, sebagaimana diinformasikan oleh Adalah, organisasi bantuan hukum yang mewakili mereka.
Mengutip Unilad, Pemerintah Israel kemudian menyatakan bahwa para aktivis telah dibawa ke Bandara Ben Gurion untuk dideportasi ke negara asal masing-masing. Beberapa di antaranya diperkirakan meninggalkan Israel dalam beberapa jam setelah kedatangan mereka di bandara.
“Mereka yang menolak menandatangani dokumen deportasi akan dihadapkan ke otoritas hukum sesuai dengan undang-undang Israel,” tulis pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Israel.
Para konsul dari negara-negara asal para aktivis juga telah bertemu langsung dengan mereka di bandara.
Israel Sebut Misi Kapal sebagai “Aktivisme Instagram”
Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, mengecam misi tersebut dengan menyebut bahwa kapal Thunberg membawa bantuan yang jumlahnya “kurang dari satu truk”. Ia menilai aksi ini sebagai bentuk "aktivisme untuk media sosial".
Baca Juga: Kapal Bantuan yang Ditumpangi Greta Thunberg Dikuasai Israel Saat Coba Tembus Blokade
“Ini bukan bantuan kemanusiaan. Ini adalah aktivisme Instagram. Sementara Israel telah mengirim lebih dari 1.200 truk bantuan dalam dua minggu terakhir. Jadi siapa sebenarnya yang membantu Gaza dan siapa yang hanya ingin terlihat membantu?” tegas Mencer.
Kapal Operasi oleh Freedom Flotilla Coalition
Kapal Madleen dioperasikan oleh Freedom Flotilla Coalition (FFC), kelompok internasional yang secara rutin mencoba mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur laut.
Bulan lalu, salah satu kapal FFC lainnya dilaporkan diserang oleh dua drone di perairan internasional dekat Malta, menyebabkan kerusakan di bagian depan kapal. FFC menuduh Israel sebagai pelaku serangan tersebut, menurut laporan Sky News.