Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Pemerintah Israel akhirnya menyetujui pemanggilan 400.000 tentara cadangan, tak lama setelah gencatan senjata Gaza fase pertama berakhir pada hari Sabtu (1/3) malam.
Mengutip Anadolu, Israel kemungkinan sudah bisa memobilisasi hingga 400.000 tentara cadangan pada tanggal 29 Mei mendatang. Jumlahnya meningkat 80.000 dari rencana sebelumnya.
Media Israel, Channel 14, mengabarkan bahwa keputusan itu diambil di tengah kekhawatiran terjadinya pertempuran baru di Jalur Gaza.
"Keputusan ini muncul di tengah tantangan yang sedang berlangsung dalam merekrut sumber daya manusia untuk tugas cadangan," Channel 14 melaporkan.
Baca Juga: Donald Trump: Saya Berkomitmen untuk Membeli dan Memiliki Gaza
Berakhirnya gencatan senjata fase pertama tidak diikuti dengan persetujuan Israel untuk melangkah maju ke tahap kedua kesepakatan, yang berujung pada mengakhiri perang di Gaza.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengadopsi usulan AS untuk gencatan senjata sementara selama bulan suci Ramadan dan hari raya Paskah Yahudi, yang berakhir sekitar tanggal 20 April.
Pihak Israel juga berupaya untuk mengamankan pembebasan sebanyak mungkin tawanan Israel, namun tanpa menawarkan imbalan apa pun atau memenuhi kewajiban militer dan kemanusiaan dari perjanjian tersebut.
Baca Juga: Gencatan Senjata Fase Pertama Usai, Israel Berpotensi Kembali Menyerang Gaza
Hamas pun menolak untuk melanjutkan perjanjian di bawah kondisi tersebut. Kelompok pejuang Palestina ini bersikeras agar Israel mematuhi ketentuan gencatan senjata dan segera memulai negosiasi untuk tahap kedua, yang mencakup penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza dan penghentian total perang.
Gencatan senjata Gaza akhirnya dilakukan mulai 19 Januari 2025, setelah Israel membunuh lebih dari 48.380 penduduk Gaza sejak Oktober 2023.
Israel telah dihadapkan pada kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas serangan yang dilakukannya di wilayah kantong tersebut.
Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Tonton: Trump: Israel akan Serahkan Gaza Pasca Perang Berakhir, Pasukan AS Tak Diperlukan