Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - KAIRO. Serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 32 orang di seluruh Jalur Gaza pada hari Sabtu (19/10), kata pejabat kesehatan Palestina saat pasukan memperketat pengepungan di sekitar rumah sakit di Jabalia di utara daerah kantong tersebut.
Mengutip Reuters, Sabtu (19/10), di kamp Al-Maghzai di Jalur Gaza tengah, serangan Israel terhadap sebuah rumah menewaskan 11 orang, sementara serangan lain di kamp Nuseirat di dekatnya menewaskan empat orang lainnya.
Lima orang lainnya tewas dalam dua serangan terpisah di kota-kota Gaza selatan, Khan Younis dan Rafah, menurut petugas medis, sementara tujuh warga Palestina tewas di kamp Shati di Jalur Gaza utara.
Baca Juga: Peringatan untuk Ukraina dan Barat, Rudal Meluncur Melintasi Rusia Barat Laut
Pada Jumat malam, petugas medis mengatakan 33 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, tewas dan 85 lainnya terluka dalam serangan Israel yang menghancurkan sedikitnya tiga rumah di Jabalia.
"Pasukan IDF saat ini beroperasi di wilayah Jabalia melawan infrastruktur teroris Hamas dan teroris. Kami tidak mengetahui insiden tersebut," kata militer Israel.
Pasukan melanjutkan operasi melawan Hamas di seluruh wilayah kantong itu, menewaskan beberapa orang bersenjata di Rafah dan Jabalia serta membongkar infrastruktur militer.
Petugas medis Palestina mengatakan lima orang tewas di Jabalia pada Sabtu.
Warga dan petugas medis mengatakan pasukan Israel telah memperketat pengepungan mereka di Jabalia, kamp terbesar dari delapan kamp bersejarah di daerah kantong itu, yang dikepung dengan mengirimkan tank ke kota-kota terdekat Beit Hanoun dan Beit Lahiya serta mengeluarkan perintah evakuasi kepada warga.
Baca Juga: Ini Peringatan Rusia kepada Israel Terkait Nuklir Iran
Pejabat Israel mengatakan perintah evakuasi ditujukan untuk memisahkan pejuang Hamas dari warga sipil dan membantah adanya rencana sistematis untuk mengusir warga sipil dari Jabalia atau wilayah utara lainnya.
Namun warga dan petugas medis mengatakan pasukan Israel mengebom rumah-rumah dan mengepung rumah sakit, mencegah pasokan medis dan makanan masuk untuk memaksa mereka meninggalkan kamp.
Pejabat kesehatan mengatakan mereka menolak perintah tentara Israel untuk mengevakuasi rumah sakit atau meninggalkan pasien, banyak yang dalam kondisi kritis, tanpa pengawasan.
"Pendudukan Israel mengintensifkan penargetannya terhadap sistem kesehatan di Jalur Gaza utara, dengan mengepung dan secara langsung menargetkan Rumah Sakit Indonesia, Rumah Sakit Kamal Adwan, dan Rumah Sakit Al-Awda selama beberapa jam terakhir dan bersikeras untuk menghentikan layanan mereka," kata kementerian kesehatan Gaza.
Dikatakan bahwa dua pasien dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Indonesia meninggal "akibat pengepungan rumah sakit dan pemadaman listrik serta pasokan medis".
Militer Israel mengatakan pasukan yang beroperasi di daerah tersebut telah "diberi pengarahan tentang pentingnya mengurangi bahaya bagi warga sipil dan infrastruktur medis".
Baca Juga: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas, Hezbollah Janjikan Eskalasi Perang dengan Israel
"Ditekankan bahwa rumah sakit terus beroperasi tanpa gangguan dan dalam kapasitas penuh, dan tidak ada tembakan yang disengaja yang diarahkan ke sana," katanya.
Petugas medis mengatakan seorang perawat di Rumah Sakit Kamal Adwan tewas bersama beberapa anggota keluarganya dalam serangan udara Israel di rumah mereka semalam di kamp Jabalia.
Israel melancarkan serangan terhadap Hamas setelah serangannya pada 7 Oktober di Israel, yang menewaskan 1.200 orang dan sekitar 250 orang disandera di Gaza, menurut penghitungan Israel.
Lebih dari 42.500 warga Palestina telah tewas dalam serangan sejauh ini, menurut otoritas kesehatan Gaza.