kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.594.000   17.000   1,08%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Kabinet Keamanan Israel Rekomendasikan Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza


Jumat, 17 Januari 2025 / 21:35 WIB
Kabinet Keamanan Israel Rekomendasikan Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza
ILUSTRASI. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, gencatan senjata diharapkan mulai berlaku pada hari Minggu, bersamaan dengan pembebasan kelompok pertama sandera MENAHEM KAHANA/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JERUSALEM/KAIRO. Kabinet keamanan Israel merekomendasikan persetujuan atas kesepakatan gencatan senjata Gaza dan pengembalian sandera, sebelum rapat kabinet penuh yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat (17/1), menurut pernyataan dari kantor Perdana Menteri.

Rapat kabinet dijadwalkan pukul 15.30 waktu setempat (1330 GMT) untuk memberikan ratifikasi akhir terhadap kesepakatan tersebut.

Baca Juga: Biden Meminta Netanyahu untuk Lebih Memperhatikan Rakyat Palestina

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, gencatan senjata diharapkan mulai berlaku pada hari Minggu, bersamaan dengan pembebasan kelompok pertama sandera.

Jika berhasil, gencatan senjata akan menghentikan pertempuran antara Hamas dan pasukan Israel yang telah menghancurkan sebagian besar Gaza yang padat penduduk, menewaskan lebih dari 46.000 orang, dan memaksa sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi berkali-kali, menurut otoritas lokal.

Kesepakatan tersebut juga dapat meredakan ketegangan di Timur Tengah, di mana perang Gaza telah meluas mencakup Iran dan kelompok-kelompok proksinya seperti Hezbollah di Lebanon, Houthi di Yaman, serta kelompok bersenjata di Irak dan Tepi Barat yang diduduki.

Di Gaza pada Jumat, serangan udara Israel terus berlanjut. Layanan Darurat Sipil melaporkan setidaknya 101 warga Palestina, termasuk 58 wanita dan anak-anak, tewas sejak kesepakatan diumumkan pada Rabu.

Baca Juga: Iran: Gencatan Senjata Gaza adalah Kemenangan Besar bagi Perlawanan Palestina

Detail Kesepakatan Gencatan Senjata

Pada fase pertama dari tiga tahap kesepakatan yang berlangsung selama enam minggu, Hamas akan membebaskan 33 sandera Israel, termasuk semua wanita (baik tentara maupun sipil), anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun.

Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan semua perempuan Palestina dan anak-anak di bawah usia 19 tahun yang ditahan di penjara Israel.

Jumlah total tahanan Palestina yang dibebaskan bergantung pada jumlah sandera yang dibebaskan, diperkirakan antara 990 hingga 1.650 orang, termasuk pria, wanita, dan anak-anak.

Hamas menyatakan bahwa hambatan yang muncul terkait persyaratan kesepakatan telah diselesaikan.

Kesepakatan gencatan senjata ini tidak akan resmi sampai disetujui oleh kabinet keamanan dan pemerintah Israel.

Baca Juga: Netanyahu Tunda Pemungutan Suara Kabinet Soal Gencatan Senjata Gaza, Ini Tanggapan AS

Dukungan dan Penolakan di Israel

Walau sebagian besar menteri diharapkan mendukung kesepakatan ini, ada perlawanan dari kelompok garis keras dalam koalisi Netanyahu, yang menganggap kesepakatan ini sebagai bentuk penyerahan diri kepada Hamas.

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mengancam akan mengundurkan diri jika kesepakatan ini disetujui, namun menegaskan tidak akan menjatuhkan pemerintahan.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich juga mengancam mundur jika Israel tidak kembali berperang setelah tahap pertama gencatan senjata selesai.

Baca Juga: Kabinet Israel Tunda Persetujuan Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza dengan Hamas

Bantuan Kemanusiaan dan Harapan Baru

Kesepakatan ini juga membuka jalan bagi peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang sebagian besar penduduknya mengungsi dan menghadapi kelaparan, penyakit, serta cuaca dingin.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bantuan dapat ditingkatkan menjadi sekitar 600 truk per hari, meningkat lebih dari 10 kali lipat dari rata-rata 51 truk per hari pada awal Januari.

Perang Gaza dimulai setelah milisi Hamas menyerang komunitas di wilayah perbatasan Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 tentara dan warga sipil serta menyandera lebih dari 250 orang, menurut catatan Israel.

Selanjutnya: Bocoran Kriteria Penerima Program 3 Juta Rumah Gratis

Menarik Dibaca: OYO Catat Jakarta Jadi Destinasi Liburan Terpopuler Selama Perayaan Tahun Baru



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×