Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LONDON. Produsen bir asal Denmark, Carlsberg, melaporkan kinerja laba dan volume penjualan semester I-2025 di bawah perkiraan pasar, serta memperingatkan bahwa kondisi konsumsi diperkirakan tidak akan membaik hingga akhir tahun.
Kabar ini membuat saham Carlsberg anjlok hampir 7% pada awal perdagangan Kamis (14/8/2025).
Baca Juga: Produsen Bir Heineken Sambut Kesepakatan Dagang UE-AS
Laporan terkini dari produsen bir terbesar ketiga dunia setelah Anheuser-Busch InBev (ABI) dan Heineken mendapat respons negatif serupa dengan pesaingnya dalam beberapa pekan terakhir, memicu aksi jual saham oleh investor.
Carlsberg, yang memproduksi merek Kronenbourg 1664, Tuborg, dan Somersby, memang menaikkan batas bawah panduan laba tahunan.
Namun, itu belum cukup mengimbangi pertumbuhan laba operasi semester I yang hanya naik 2,3% dan penurunan volume penjualan 1,7%.
CEO Carlsberg Jacob Aarup-Andersen mengatakan kepada media bahwa kinerja perseroan tergolong solid di tengah tahun yang penuh tantangan, dan perusahaan memperkirakan pertumbuhan volume akan sedikit membaik pada semester II.
Baca Juga: Petinggi The Fed Menilai Pemangkasan Suku Bunga 50 bps Bulan Depan Tak Diperlukan
Meski begitu, ia pesimistis terhadap prospek belanja konsumen yang tertekan kenaikan harga dan ketidakpastian ekonomi.
“Tidak ada indikasi ketika kita memasuki semester kedua bahwa kondisi ini akan berubah,” ujarnya.
Para produsen bir besar saat ini menghadapi tekanan permintaan, dampak tarif impor AS, serta cuaca buruk. Kinerja dan prospek volume yang lemah membuat investor khawatir terhadap potensi pertumbuhan industri.
“Carlsberg meneruskan tren hasil semester I yang mengecewakan seperti ABI dan Heineken,” kata analis RBC Capital Markets, James Edwardes Jones.
Saham Carlsberg turun 5,8% pada sesi siang, setelah sempat anjlok hingga 6,7% — penurunan harian terbesar sejak Juli 2024.
Baca Juga: Rupiah Perkasa ke Level Tertinggi 7 Bulan Kamis (14/8), Pimpin Mata Uang Asia
Optimisme Memudar
Selain tantangan jangka pendek, industri bir juga menghadapi perubahan pola konsumsi jangka panjang, termasuk tren sebagian konsumen mengurangi konsumsi alkohol demi alasan kesehatan.
Rangkaian faktor ini meredam optimisme yang sebelumnya menyelimuti sektor bir global.
Carlsberg sebelumnya menargetkan pertumbuhan pendapatan 4%–6% per tahun hingga 2027.
Namun, Aarup-Andersen mengakui kepada investor bahwa di tahun seperti 2025, target tersebut mungkin tidak sepenuhnya “realistis.”
Baca Juga: Ekonomi Inggris Tumbuh 0,4% pada Juni 2025, Lebih Tinggi dari Perkiraan
Perusahaan juga mempersempit proyeksi pertumbuhan laba operasi tahunan menjadi 3%–5%, dari proyeksi sebelumnya 1%–5%. Analis menilai proyeksi ini sejalan dengan ekspektasi pasar yang sudah memperkirakan pertumbuhan sekitar 4%.