kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.594.000   17.000   1,08%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Biden Meminta Netanyahu untuk Lebih Memperhatikan Rakyat Palestina


Jumat, 17 Januari 2025 / 14:19 WIB
Biden Meminta Netanyahu untuk Lebih Memperhatikan Rakyat Palestina
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di sela-sela Majelis Umum PBB ke-78 di New York City, 20 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Jelang dimulainya gencatan senjata di Gaza pada tanggal 19 Januari 2025 mendatang, Presiden AS Joe Biden menyampaikan pesan penting kepada Perdana Menteri Israel Netanyahu. Biden meminta agar sahabat baiknya itu lebih memperhatikan kepentingan rakyat Palestina.

Dalam wawancara dengan MSNBC hari Kamis (16/1), Biden berharap Netanyahu bisa segera menemukan cara untuk mengakomodasi kepentingan sah Palestina. Bagi Biden, hal tersebut juga penting untuk masa depan Israel.

Pada kesempatan yang sama, Biden juga mengatakan bahwa dirinya dan Netanyahu sering berbeda pendapat akhir-akhir ini mengenai konflik yang ada di Gaza.

Baca Juga: Gencatan Senjata Tercapai, Ini Catatan Kehancuran Gaza Selama 15 Bulan

"Dan saya terus mengingatkan teman saya, dan dia adalah seorang teman, meskipun kami tidak begitu sependapat akhir-akhir ini, Bibi Netanyahu, bahwa dia harus menemukan cara untuk mengakomodasi kepentingan sah dari sekelompok besar orang yang disebut Palestina, yang tidak memiliki tempat untuk hidup mandiri," kata Biden, yang menyebut Netanyahu dengan sapaan akrab Bibi.

Biden meyakini bahwa Israel tidak akan mampu mempertahankan dirinya dalam jangka panjang tanpa mengakomodasi masalah Palestina.

Dukungan Setia AS Kepada Israel

Dukungan penuh Biden kepada Netanyahu selama serangan Israel ke Gaza sejak Oktober 2023 tentu memicu kritik. Banyak pembela hak asasi manusia menganggap Biden telah terlibat dalam kejahatan perang dan genosida.

Mengutip Reuters, serangan Israel ke Gaza telah menewaskan lebih dari 46.000 warga Palestina. Hampir seluruh penduduk Gaza kini hidup sebagai pengungsi dan ada di bawah ancaman kelaparan ekstrem.

Baca Juga: Ini 3 Fase Gencatan Senjata Gaza yang Disepakati Hamas dan Israel

Berdasarkan perkiraan Costs of War Project di Brown University, AS telah menghabiskan US$17,9 miliar untuk bantuan militer ke Israel dari Oktober 2023 hingga Oktober 2024. Jumlah merupakan rekor bantuan militer terbesar dalam setahun yang pernah dikeluarkan AS.

Biden terkadang juga bersikap kritis terhadap Netanyahu, meski pada akhirnya tetap memberikan dukungan kuat kepada sahabatnya tersebut. 

Selama beberapa dekade, AS mendukung solusi dua negara antara Israel dan Palestina. Gagasan ini, yang akan menciptakan negara bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Gaza, juga didukung banyak pihak.

Tonton: Iran: Gencatan Senjata Gaza adalah Kemenangan Besar bagi Perlawanan Palestina

Selanjutnya: Bank Dunia Proyeksi Ekonomi Indonesia Stagnan, Airlangga: Kita Tetap Optimistis

Menarik Dibaca: Mengulik Manfaat Buah Pir bagi Penderita Diabetes, Selengkapnya di Sini!



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×