kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Per 3 September, klaim tunjangan pengangguran Amerika kembali naik


Kamis, 08 September 2011 / 20:54 WIB
Per 3 September, klaim tunjangan pengangguran Amerika kembali naik
ILUSTRASI. Rabu (11/11), IHSG ditutup menguat 0,86% atau naik 46,77 poin ke level 5.509,51. Peluang IHSG hari ini (12/11) menuju ke 5.520 masih terbuka. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.


Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg |

WASHINGTON. Data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) menujukan, per 3 September 2011 angka klaim tunjangan pengangguran AS makin melonjak. Pada periode tersebut, jumlah klaim tunjangan pengangguran naik 2.000 menjadi 414.000. Sebuah angka yang di luar harapan para ekonom. Padahal, median ekonom yang disurvei Bloomberg sebelumnya memprediksi klaim tersebut akan berkurang menjadi 405.000.

Jumlah orang yang tak memiliki lapangan kerja naik setelah bulan lalu lowongan pekerjaan tak bertambah sedikitpun sehingga level pengangguran tetap bertahan di 9,1%. Di saat bersamaan, banyak perusahaan mempercepat pemecatan karyawan yang pada akhirnya akan memangkas jumlah belanja konsumen. Departemen Tenaga Kerja AS juga mengklaim, bencana badai Irene tak memberikan imbas sedikitpun pada meningkatnya jumlah klaim pengangguran.

"Risiko yang ada saat ini makin membesar karena Amerika mengalami double-dip resesi. Perusahaan melakukan efisiensi biaya dengan memangkas jumlah karyawan," tebak Jeffrey Roach, Kepala Ekonom Horizon Investments di Charlotte, North Carolina. Ia menilai industri AS tak cukup siap untuk memicu pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan kapasitas produksi dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Klaim pengangguran ini merupakan cerminan dari pemecatan mingguan dan cenderung turun jika lapangan pekerjaan bertambah. Perlambatan ini juga menambah tekanan Ketua The Federal Reserves yaitu Ben S Bernanke dan Presiden AS, Barack Obama agar bisa segera memacu pertumbuhan ekonomi AS.

Obama memang tengah mengalami pilihan yang sulit. Di tengah rencana penghematan anggaran negara, Ia juga harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Awal pekan ini, Obama menyatakan akan menyuntikkan dana hingga US$ 300 miliar untuk memicu perekonomian AS tahun depan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×