Reporter: Dyah Megasari, BBC, Bloomberg |
BEIJING. Amerika Serikat (AS) terus berusaha meyakinkan China bahwa nilai investasinya sangat aman. Sebelumnya, China sebagai investor utama di surat utang AS mendesak pemerintah Paman Sam itu memberikan jaminan keamanan portfolio investasinya.
Duta Besar AS untuk China yang baru menempati kantornya, Gary Locke, menjamin investasi China saat ini sangat aman meski Amerika tengah terlilit masalah keuangan.
Dalam penampilan pertamanya di hadapan publik sejak tiba di China, Locke juga menyerukan kerjasama yang lebih besar di antara kedua negara.
China sejauh ini adalah pemegang surat utang AS terbesar, dengan kepemilikan sebesar US$ 1,15 triliun pada akhir April 2011. China memperingatkan jika Amerika gagal menyelesaikan krisis, maka stabilitas ekonomi global akan terancam.
Locke terlihat berupaya meyakinkan China dan mengatakan AS telah berhasil mengatasi persoalan utang yang terancam gagal bayar meskipun pada akhirnya hal itu mengakibatkan peringkat utang negara itu turun. Mengacu pada standar S&P, Amerika tidak lagi menyandang peringkat AAA seperti sebelumnya.
Penunjukan Locke jadi langkah kunci
"Presiden dan Kongres telah berjalan bersama-sama dalam satu langkah untuk memastikan integritas fiskal AS," kata Locke. Ia mengklaim, dalam beberapa hari belakangan semakin banyak orang yang membeli Obligasi AS dan jelas hal itu menunjukkan indikasi bahwa investasi di AS aman. "Meskipun saat ini kami menghadapi sejumlah tantangan namun perekonomian ASmasih kuat," ujarnya yakin.
Locke merupakan orang Amerika keturunan China pertama yang menempati tugas sebagai Duta Besar di China. Sebelumnya ia bertugas di Kementerian Perdagangan AS.
Tugas pertama yang menantinya adalah menyiapkan kunjungan Wakil Presiden AS, Joe Biden yang akan tiba pekan ini. Presiden AS, Barack Obama sebelumnya telah mengatakan ingin meningkatkan hubungan dengan China dan dia berharap penunjukan Locke akan menjadi langkah kunci menuju proses tersebut. "Tentunya akan ada banyak tantangan yang akan dihadapi oleh China dan Amerika," tutur Locke.