kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   15.000   0,79%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Perang Dagang AS-Kanada Memanas, Trump Juluki Trudeau sebagai 'Gubernur Kanada'


Jumat, 07 Maret 2025 / 17:17 WIB
Perang Dagang AS-Kanada Memanas, Trump Juluki Trudeau sebagai 'Gubernur Kanada'
ILUSTRASI. Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Kanada semakin memuncak setelah Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru. REUTERS/Kevin Lamarque


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Kanada semakin memuncak setelah Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru yang disebut sebagai "katastrofik" bagi Kanada, Meksiko, dan Tiongkok.

Kebijakan ini diklaim sebagai langkah untuk meminta pertanggungjawaban negara-negara tersebut atas kegagalan mereka dalam menghentikan masuknya obat-obatan terlarang ke AS.

Tarif Baru dan Ancaman Trump terhadap Kanada

Mengutip Unilad, Presiden Trump secara resmi menandatangani perintah untuk mengenakan tarif sebesar 25% terhadap semua barang impor dari Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Selain itu, produk energi dari Kanada dikenakan tarif tambahan sebesar 10%. Awalnya, Trump menunda implementasi kebijakan ini selama 30 hari sebelum akhirnya memberlakukan secara penuh.

Dalam pernyataannya, Trump menyebut satu-satunya cara bagi Kanada untuk menghindari tarif tersebut adalah dengan menjadi negara bagian ke-51 dari Amerika Serikat. Pernyataan ini semakin memperkeruh hubungan diplomatik antara kedua negara yang selama ini dikenal memiliki hubungan erat.

Baca Juga: Kebijakan Trump Gegerkan AS! 443 Gedung Pemerintah Dilego, Termasuk Markas FBI

Respons Keras dari Justin Trudeau dan Pemerintah Kanada

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, bereaksi keras terhadap kebijakan Trump ini dengan mengumumkan langkah balasan berupa tarif terhadap produk AS. Trudeau juga menegaskan bahwa Kanada tidak akan pernah menjadi bagian dari Amerika Serikat.

"Itu tidak akan pernah terjadi. Kami tidak akan pernah menjadi negara bagian ke-51," tegas Trudeau dalam pidatonya.

Doug Ford, Premier Ontario, turut merespons kebijakan ini dengan membatalkan kontrak senilai $100 juta dengan Elon Musk. Ontario juga mengancam untuk menaikkan tarif listrik sebesar 25% bagi 1,5 juta warga AS yang tinggal di negara bagian yang berbatasan dengan Kanada atau bahkan memutus pasokan listrik serta ekspor mineral ke AS.

Trump Juluki Trudeau "Gubernur Kanada"

Di tengah eskalasi perang dagang ini, Trump kembali menyindir Trudeau dengan menjulukinya sebagai "Gubernur Kanada." Melalui platform Truth Social, Trump menulis:

"Tolong sampaikan kepada Gubernur Trudeau dari Kanada bahwa jika dia menerapkan tarif balasan terhadap AS, maka tarif balasan kita akan langsung naik dengan jumlah yang sama!"

Pernyataan Trump ini menunjukkan bahwa ia tidak akan mundur dalam perang dagang dengan Kanada dan semakin menegaskan ketegangannya dengan Trudeau.

Trudeau Tanggapi Trump Secara Langsung

Trudeau tidak tinggal diam dan menanggapi Trump dengan pernyataan yang cukup tajam. Ia bahkan menyebut Trump hanya dengan nama depannya, sesuatu yang jarang dilakukan dalam ranah diplomatik.

"Hari ini, Amerika Serikat melancarkan perang dagang terhadap Kanada, sekutu dan sahabat terdekat mereka. Pada saat yang sama, mereka berbicara tentang kerja sama positif dengan Rusia dan menyenangkan Vladimir Putin, seorang diktator pembohong dan pembunuh. Jelaskan logika itu kepada saya," ujar Trudeau.

Baca Juga: Kanada Ancam Putus Jaringan Listrik 1,5 Juta Pelanggan di AS Usai Tarif Baru Trump

"Donald, ini bukan kebiasaanku untuk setuju dengan Wall Street Journal, tetapi mereka mengatakan bahwa meskipun kamu orang yang sangat cerdas, ini adalah keputusan yang sangat bodoh," tambahnya.

Tuduhan Trump terhadap Kanada Soal Fentanyl

Trump membenarkan kebijakan tarif terhadap Kanada dengan alasan meningkatnya produksi fentanyl di negara itu, yang ia klaim telah menyelundup ke AS dan menyebabkan 9,8 juta kematian tahun lalu.

Namun, Trudeau menepis tuduhan tersebut dengan menyatakan bahwa "kurang dari satu persen fentanyl yang dicegat di perbatasan AS berasal dari Kanada." Ia juga menegaskan bahwa pemerintah Kanada telah bekerja keras untuk mengatasi masalah ini demi kepentingan bersama kedua negara.



TERBARU

[X]
×