kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Perang dagang makin sulit ditebak ujungnya


Senin, 02 September 2019 / 15:25 WIB
Perang dagang makin sulit ditebak ujungnya
ILUSTRASI. Pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping saat KTT G20


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Perang dagang antara Amerika Serikat dan China telah berlangsung lebih dari satu tahun. Tensi perang dagang pun makin memanas secara dramatis pada bulan Agustus. 

Saat ini dunia sedang mengamati apakah perang tarif baru di akhir pekan ini akan membawa kedua negara ke meja perundingan. Atau malah malah makin merusak tatanan ekonomi global.

Baca Juga: Pengamat: Tak ada yang bisa jauh-jauh, China adalah pasar dunia

Dilansir dari CNN, pengenaan tarif terbaru yang diberlakukan Amerika Serikat dan China pada masing-masing negara mulai berlaku pada hari Minggu. Aksi ini dimulai setelah Washington mengumumkan pada awal Agustus bahwa mereka akan mengenakan tarif 10%, yang kemudian kemudian dinaikkan menjadi 15%, pada impor dari China senilai US$ 300 miliar. 

Beijing pun membalas dengan mengenakan tarif antara 5% hingga 10% untuk barang-barang dari AS senilai US$ 75 miliar.

Langkah terbaru Washington menargetkan produk-produk buatan China seperti TV dan pakaian jadi yang bisa merugikan konsumen Amerika. Dalam upaya untuk meminimalisir dampak pada musim liburan, pemerintah AS telah menunda implementasi kebijakan tersebut hingga 15 Desember.

Tarif tambahan ini diberlakukan karena kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global dan ketakutan akan resesi yang membuntuti negara. Investor dan eksekutif di seluruh dunia sangat membutuhkan tanda-tanda apakah kedua negara akan segera mencapai kesepakatan dagang, atau sebaliknya.

Baca Juga: Singapura memburu para talenta asing di bidang teknologi

Presiden AS Donald Trump sendiri enggan membocorkan apakah ada rencana pertemuan berikutnya dengan Presiden China Xi dalam waktu dekat. "Aku tidak bisa memberitahumu, tapi kami sedang berbicara dengan China. Aku tidak bisa memberitahumu apakah aku secara pribadi berbicara dengan Xi," kata Trump.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×