Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Perkembangan utang luar negeri dan aliran modal asing di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah pada tahun 2019 melambat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Perlambatan utang luar negeri dan aliran modal asing ini sejalan dengan melemahnya pertumbuhan ekonomi global yang hanya mencapai 2,4%.
World Bank mencatat utang luar negeri dan aliran modal asing tahun 2019 merupakan yang terendah sejak krisis keuangan tahun 2008. Selain faktor perlambatan pertumbuhan ekonomi, rendahnya utang luar negeri negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tahun 2019 juga karena meningkatnya hambatan perdagangan, perang dagang dan meningkatnya ketegangan geopolitik.
Pertumbuhan utang luar negeri dan arus modal asing juga tertekan oleh pertumbuhan produktivitas yang rendah dan grafik demografi yang menua. Ketidakpastian kebijakan yang meningkat membebani perdagangan internasional dan kepercayaan investor, dan prospek yang lemah menyebabkan penurunan sebagian besar harga komoditas.
Data World Bank mencatat, jumlah arus keuangan baik utang luar negeri dan modal asing di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tahun 2019 hanya mencapai US$ 909,7 miliar. Jumlah tersebut merosok 14,25% dibanding posisi tahun 2018.
Baca juga: Hanya Rp 29 juta, pendaftaran lelang mobil dinas Suzuki APV ditutup hari ini
Utang luar negeri tercatat mengalami penurunan paling besar mencapai 28,03% menjadi US$ 382,8 miliar. Sedangkan arus modal asing ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah tahun 2019 hanya turun 0,4% menjadi US$ 526,9 miliar.
Penurunan uang luar negeri ini terutama disebabkan oleh kontraksi yang parah dalam arus masuk utang jangka pendek, yang turun 86% menjadi US$ 30 miliar dari $ 219 miliar pada tahun 2018. Sebagian besar penurunan dapat dikaitkan dengan penurunan tajam dalam aliran utang jangka pendek ke China, yang berubah menjadi negatif (- US$ 14 miliar) pada tahun 2019. Padahal, pada tahun 2018 utang luar negeri China bertambah US$ 188 miliar.
Utang jangka pendek ke Argentina juga kolaps dan ke Meksiko turun 82%. Walhasil, utang jangka pendek negara-negara di Amerika Latin dan Karibia turun 70% menjadi US$ 13 miliar dari US$ 43 miliar pada 2018.