Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari
Analis JPMorgan dari Bank of America corp Erika Najarian sementara itu mempertanyakan apakah dukungan pemerintah cukup kuat untuk membawa peminjam kartu kredit melewati pandemi.
"Rasanya pada titik krisis ini, jembatan antara pemerintah dan pelaku usaha cukup kuat. Pertanyaan yang tersisa adalah, apakah jembatan tersebut cukup panjang," kata CFO Jennifer Piepzak dalam keterangannya.
Dia menambahkan, pihaknya masih harus melewati masa sulit sekitar enam sampai tiga bulan ke depan. JPMorgan menurunkan cadangan sebesar US$ 2,9 miliar, membantu lonjakan laba kuartal IV ke rekor US$ 12,1 miliar. Citigroup di samping itu melepaskan melego US$ 1,5 miliar dari cadangannya, guna menghasilkan laba US$ 4,63 miliar yang turun kurang dari proyeksi analis.
Well Fargo di sisi lain merilis sekitar US$ 760 juta pencadangan karena biaya bersih yang lebih rendah. Hal ini mengangkat laba bersih menjadi di atas perkiraan sebesar US$ 2,99 miliar.
Baca Juga: WHO: Sulit mencapai herd immunity Covid-19 dalam waktu dekat
Adapun, sebagian besar rilis berasal dari divisi yang melayani perusahaan. Namun, para eksekutif memperingatkan bahwa ada banyak ketidakpastian di depan dan memungkinkan default bakal meningkat di akhir tahun.
Chief Executive Officer JP Morgan Jamie Dimon mengatakan, pelepasan cadangan tidak boleh dilebih-lebihkan atau dianggap sebagai pendapatan berulang. "Kami tidak menganggapnya untung, itu hanya hitam di atas putih," kata Dimon.