kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Percakapan Rahasia Bocor: Jerman Berniat Beri Ukraina Rudal untuk Hancurkan Krimea


Senin, 04 Maret 2024 / 06:25 WIB
Percakapan Rahasia Bocor: Jerman Berniat Beri Ukraina Rudal untuk Hancurkan Krimea
ILUSTRASI. Bocoran audio yang diperoleh mata-mata Rusia bahwa Jerman berniat memberikan Ukraina rudal untuk hancurkan Krimea. REUTERS/Fabian Bimmer


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Jenderal tersebut juga terdengar mengatakan bahwa Jerman tidak boleh mengirim lebih dari 100 rudal, karena hal itu tidak akan membantu Ukraina menindaklanjuti serangan darat, menurut laporan itu.

Kremlin menyatakan kemarahannya terhadap Jerman menyusul kebocoran audio tersebut.

“Kami menuntut penjelasan dari Jerman,” Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan kepada TASS, kantor berita negara Rusia. 

Dia menambahkan, "Setiap upaya untuk menghindari menjawab pertanyaan akan dianggap sebagai pengakuan bersalah."

Tanggapan Jerman

Mengutip Yahoo News yang melansir DPA International Jerman, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius menggambarkan publikasi percakapan internal antara perwira angkatan udara Jerman oleh Rusia sebagai "serangan hibrida untuk disinformasi". 

“Ini adalah bagian dari perang informasi yang dilancarkan oleh [Presiden Rusia Vladimir] Putin,” kata Pistorius di Berlin, Minggu. 

Dia juga bilang, "Ini soal perpecahan. Ini soal melemahkan persatuan kita. Oleh karena itu, kita harus bereaksi dengan cara yang berkepala dingin, namun tetap tegas."

Rekaman perwira angkatan udara Jerman yang mendiskusikan dukungan untuk Ukraina diterbitkan pada hari Jumat oleh media Rusia.

Para perwira senior terdengar mendiskusikan kemungkinan teoretis untuk mengerahkan rudal jelajah jarak jauh Taurus Jerman di Ukraina untuk menghancurkan jembatan ke semenanjung Krimea di Ukraina, yang dianeksasi oleh Moskow karena melanggar hukum internasional.

Baca Juga: Tak Kunjung Membaik, Ekonomi Jerman Bisa Terjerat Resesi Berkepanjangan

"Penting untuk tidak tertipu oleh tipuan Putin,” kata Pistorius.  

Dia menambahkan bahwa presiden Rusia tersebut berupaya untuk mengacaukan politik dalam negeri Jerman, yang ia harap Putin tidak akan berhasil.

Menteri menyatakan, saat ini dia belum memiliki informasi mengenai kebocoran lebih lanjut atau penyadapan panggilan telepon lainnya.

Dia mengharapkan hasil penyelidikan internal bisa dirilis pada awal minggu ini.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×