Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Setelah terpukul akibat pandemi Covid-19, perekonomian Amerika Serikat (AS) mulai bangkit. Terlihat dari aktivitas pabrik AS naik tiga bulan berturut-turut pada Maret, didukung rebound tajam dalam produksi otomotif. Kenaikan ini memberi sinyal penurunan produksi industri otomotif selama setahun terakhir mungkin telah berlalu.
Mengutip Reuters, data Federal Reserve menyebutkan, produksi industri secara keseluruhan naik 0,9% pada bulan Maret. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan produksi pabrik meningkat 0,4%. Output melonjak 5,5% dari tahun sebelumnya.
Manufaktur, yang menyumbang 11,9% dari ekonomi Amerika, telah diuntungkan dari pergeseran pengeluaran ke barang dari jasa selama pandemi Covid-19. Tetapi produsen telah berjuang untuk mengatasi permintaan yang kuat sementara pasar tenaga kerja menjadi sangat ketat dan kemacetan pasokan terus berlanjut karena penguncian Covid di China dan perang di Ukraina.
Baca Juga: Strategi Putin Hancurkan Dolar AS Saat Wajibkan Gunakan Rubel untuk Bayar Gas Rusia
Yang paling terpukul oleh masalah pasokan adalah sektor otomotif, di mana produksi telah terhambat selama lebih dari satu tahun oleh kekurangan komponen elektronik secara global, terutama chip komputer yang dibutuhkan untuk sistem operasi kendaraan yang semakin kompleks saat ini.
Tetapi produksi kendaraan bermotor dan suku cadang AS melonjak 7,8% bulan lalu, kenaikan terbesar sejak Oktober, setelah direvisi turun 4,6% pada Februari. Total perakitan mobil dan truk ringan naik menjadi hampir 9,5 juta kendaraan pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman, tertinggi sejak Januari 2021, naik dari 8,3 juta pada bulan sebelumnya.
Seiring dengan itu, Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell juga telah memberikan sinyal kenaikan suku bunga 50 basis poin (bps) pada pertemuan Fed 3-4 Mei mendatang. Langkah ini guna mengekang inflasi terpanas AS sejak 1981.
Presiden Federal Reserve Bank of New York John Williams mengatakan kenaikan suku bunga yang opsi yang masuk akal bagi keputusan The Fed pada pertemuan Mei mendatang. Adapun risalah pertemuan Maret mereka menunjukkan sebagian besar bankir setuju dan hati-hati menaikkan 25 bps karena ketidakpastian seputar invasi Rusia ke Ukraina.
Brainard juga mengatakan bahwa penetapan harga di pasar keuangan menunjukkan investor telah mendapatkan pesan bahwa pejabat bank sentral akan bergerak secepatnya untuk menaikkan suku bunga. Suku bunga berjangka menyiratkan setidaknya 200 bps lagi dalam pengetatan suku bunga kebijakan utama Fed dari kisaran target 0,25% saat ini menjadi 0,5%.
Bill Adams, kepala ekonomi Comerica Bank menyatakan industri otomotif telah kembali pulih Produksi anjlok pada tahun 2021 karena kekurangan chip membuat pabrik-pabrik menganggur. Sekarang itu berbalik ketika pembuat mobil bekerja melalui tantangan dan menemukan cara untuk memperluas pasokan chip mereka.