Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi
Dalam mengembangkan kerajaan bisnis, Kiran memilih untuk fokus bermain di segmen pasar generik. Produk Biocon disebut-sebut memiliki harga jual jauh lebih murah dibandingkan dengan produk kompetitor lain.
Pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2017, Biocon mencatatkan angka pendapatan sebesar Rs 4.079 crore. Pencapaian tersebut naik drastis dibandingkan dengan tahun fiskal sebelumnya yang sebesar Rs 3.460 crore.
Selama periode tersebut, laba bersih Biocon juga mengalami kenaikan dari Rs 550 crore menjadi Rs 612 crore.
Selain insulin dan berbagai obat generik, Biocon memiliki banyak anak usaha. Di antaranya adalah Syngene International Pvt Ltd yang bergerak di bidang riset solusi farmasi dan bioteknologi. Perusahaan yang didirikan pada 1994 ini merupakan spesialis kimia sintetis dan biologi molekuler.
Biocon pun tercatat membawahi Biocon Biopharmaceuticals Pvt. Ltd. (BBPL) yang berdiri pada tahun 2003. Anak usaha ini merupakan hasil patungan dengan institut Cuba CIMAB untuk pengembangan dan produksi obat-obatan imunoterapi. Selain itu, perusahaan ini pun mengembangkan dan memasarkan berbagai vaksin dan obat kanker.
Jejak bisnis Kiran tak cuma bisa dilihat di negara asalnya. Sebagai pebisnis perempuan, dia juga cukup lincah mengembangkan bisnis ke berbagai belahan dunia lain. Misalnya langkah ekspansi bisnis ke Jerman dengan membeli 70% saham AxiCorp GmbH pada tahun 2008.
Kini perusahaan farmasi itu bersulih nama menjadi Biocon-AxiCorp. Perusahaan tersebut ternyata menjadi jalan masuk Biocon untuk masuk ke pasar obat generik di Jerman setelah memenangkan tender untuk pengadaan Metformin.
Ekspansi Biocon juga sampai ke Abu Dhabi. Di 2008, Kiran mendirikan NeoBiocon FZ LLC di wilayah Timur Tengah. Akuisisi ini untuk menaklukkan daratan Arab.
(Bersambung)