Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi
Kiran Mazumdar-Shaw berhasil membuktikan diri di panggung bisnis dunia yang didominasi kaum adam. Kiran adalah perempuan paling kaya di India yang menguasai bisnis bioteknologi dan biofarmasi. Pundi-pundi harta Kiran mencapai US$ 2,1 miliar. Harta berlimpah ini bersumber dari perusahaan Biocon yang dia dirikan sejak 1978. Di bisnis insulin, Biocon merupakan penguasa pasar di India. Di pasar global, Biocon menguasai 10% dari total market share insulin.
Hanya segelintir perempuan yang berhasil masuk deretan miliarder dunia. Namun, sejumlah perempuan ini berhasil menaklukkan dunia bisnis dengan jalan hidup yang layak untuk disimak.
Salah satunya adalah kisah sukses Kiran Mazumdar-Shaw. Kiran merupakan miliarder perempuan paling tajir asal India yang berusia 64 tahun. Kiran adalah pendiri Biocon Limited.
Di bidang bioteknologi dan biofarmasi, nama Biocon sangat tersohor dan merupakan salah satu penguasa pasar. Perusahaan yang berbasis di Bangalore, India ini berdiri sejak 1978.
Forbes mengalkulasi kekayaan Kiran telah menembus angka US$ 2,1 miliar per Juli 2017. Tumpukan kekayaan sebesar itu menempatkannya sebagai orang terkaya urutan ke-65 di India.
Selain kaya raya, Kiran juga disebut-sebut sebagai salah satu perempuan paling berpengaruh di bidang farmasi di kawasan Asia. Kesuksesan yang didapat oleh Kiran tak lepas dari besarnya pasar yang dinikmati oleh Biocon. Biocon merupakan produsen insulin terbesar di pasar Asia. Di pasar dunia, Biocon menguasai 10% market share insulin.
Mengokohkan diri di pasar insulin, akhir tahun lalu, Biocon meluncurkan insulin pen sekali pakai (disposable). Produk anyar ini hasil kongsi dengan Fujifilm Pharma.
Saat ini, Biocon memiliki dua fasilitas utama di India. Pertama adalah fasilitas riset dan pengembangan yang berlokasi di Bangalore. Sementara kedua adalah fasilitas produksi bahan aktif farmasi generik di Hyderabad.
Selain berjaya di pasar insulin, produk Biocon banyak dipakai untuk sejumlah penyakit populer. Di antaranya produk di bidang diabetologi, kardiologi, nefrologi, hingga onkologi.
Dalam mengembangkan kerajaan bisnis, Kiran memilih untuk fokus bermain di segmen pasar generik. Produk Biocon disebut-sebut memiliki harga jual jauh lebih murah dibandingkan dengan produk kompetitor lain.
Pada tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2017, Biocon mencatatkan angka pendapatan sebesar Rs 4.079 crore. Pencapaian tersebut naik drastis dibandingkan dengan tahun fiskal sebelumnya yang sebesar Rs 3.460 crore.
Selama periode tersebut, laba bersih Biocon juga mengalami kenaikan dari Rs 550 crore menjadi Rs 612 crore.
Selain insulin dan berbagai obat generik, Biocon memiliki banyak anak usaha. Di antaranya adalah Syngene International Pvt Ltd yang bergerak di bidang riset solusi farmasi dan bioteknologi. Perusahaan yang didirikan pada 1994 ini merupakan spesialis kimia sintetis dan biologi molekuler.
Biocon pun tercatat membawahi Biocon Biopharmaceuticals Pvt. Ltd. (BBPL) yang berdiri pada tahun 2003. Anak usaha ini merupakan hasil patungan dengan institut Cuba CIMAB untuk pengembangan dan produksi obat-obatan imunoterapi. Selain itu, perusahaan ini pun mengembangkan dan memasarkan berbagai vaksin dan obat kanker.
Jejak bisnis Kiran tak cuma bisa dilihat di negara asalnya. Sebagai pebisnis perempuan, dia juga cukup lincah mengembangkan bisnis ke berbagai belahan dunia lain. Misalnya langkah ekspansi bisnis ke Jerman dengan membeli 70% saham AxiCorp GmbH pada tahun 2008.
Kini perusahaan farmasi itu bersulih nama menjadi Biocon-AxiCorp. Perusahaan tersebut ternyata menjadi jalan masuk Biocon untuk masuk ke pasar obat generik di Jerman setelah memenangkan tender untuk pengadaan Metformin.
Ekspansi Biocon juga sampai ke Abu Dhabi. Di 2008, Kiran mendirikan NeoBiocon FZ LLC di wilayah Timur Tengah. Akuisisi ini untuk menaklukkan daratan Arab.
(Bersambung)