Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Aksi pencurian koin kripto makin marak dalam beberapa tahun terakhir. Tak tanggung-tanggung, para peretas atau hacker melakukan pencurian aset kripto bernilai triliunan rupiah.
Harmony menjadi salah satu korbannya. Perusahaan kripto asal Amerika Serikat (AS) ini kehilangan aset kripto bernilai US$ 100 juta, atau bernilai Rp 1,48 triliun dari salah satu produk utamanya.
Dilansir dari Reuters, Minggu (26/6), Harmony mengembangkan sistem blockchain yang disebut dengan keuangan terdesentralisasi pada situs peer to peer yang menawarkan pinjaman dan layanan lain.
Perusahaan yang berbasis di California ini menyebutkan, pencurian itu berasal dari Horizon atau alat untuk mentransfer kripto antara berbagai blockchain atau perangkat lunak dasar yang digunakan oleh token digital seperti bitcoin dan eter.
Pencurian telah lama menjangkiti perusahaan di sektor kripto, dengan menargetkan sistem penghubung blockchain. Jembatan penghubung ini rentan menjadi target peretas karena menggunakan kode dasar.
Baca Juga: Google: Ponsel Apple dan Android Diretas oleh Spyware Italia
Menurut London Elliptic, sejauh ini sudah lebih dari US$ 1 miliar aset yang dicuri melalui jembatan penghubung tersebut. Jembatan blockchain ini memainkan peran besar dalam ruang Decentralized Finance (DeFi) yang merupakan ekosistem terdesentralisasi dalam kripto.
Sistem penghubung ini menawarkan pengguna cara mentransfer aset mereka dari satu blockchain ke blockchain lain. Dalam kasus Horizon, pengguna dapat mengirim dari jaringan ethereum ke Binance Smart Chain.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Harmony menggandeng otoritas nasional dan ahli forensik untuk mengindentifikasi siapa pelakunya dan kembali mengambil dana yang dicuri. Walaupun perusahaan tak mengungkapkan secara rinci.
Selain itu, Harmony juga menyatakan bahwa mereka memiliki tim global yang bekerja sepanjang waktu untuk menyelesaikan masalah ini. Kemudian mempersempit potensi serangan lanjut sambil bekerja untuk mengindentifikasi pelaku.
"Kami telah mencoba menghubungi peretas melalui informasi transaksi ke alamat koin kripto mereka," kata Juru Bicara Harmony.
Elliptic, yang melacak data blockchain yang terlihat secara publik, mengatakan para peretas mencuri sejumlah kripto yang berbeda dari Harmony, termasuk ether, Tether, dan USD Coin, yang kemudian mereka tukarkan dengan ether menggunakan apa yang disebut pertukaran terdesentralisasi.
Sebelumnya pada Maret lalu, peretas mencuri kripto senilai US$ 615 juta dari Ronin Bridge, yang digunakan untuk mentransfer kripto masuk dan keluar dari game Axie Infinity. Pemerintah AS mengaitkan peretas Korea Utara dengan pencurian itu.
Baca Juga: Perusahaan Cryptocurrency Dibobol Hacker Lagi, Kerugian Perusahaan Ini US$ 100 Juta