Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Lembaga itu mengatakan vaksin buatan Rusia kurang efektif melawan varian Delta. Akan tetapi, Dr Gitsburg mengatakan perbedaan efektivitas tidak terlalu signifikan.
“Sputnik V memicu konsentrasi antibodi yang tinggi. Jika seseorang mendapatkan vaksin, mereka akan terlindungi dari varian India,” katanya.
Tingkat infeksi yang melonjak di Moskow telah mendorong kepala kesehatan masyarakat kota untuk memerintahkan industri tertentu untuk memastikan vaksinasi setidaknya 60% dari karyawan mereka. Pengumuman tersebut mencakup pekerja seperti penata rambut, sopir taksi, guru dan artis.
Kebijakan itu mengejutkan banyak orang di Rusia, setelah Presiden Vladimir Putin dan pejabat tinggi lainnya mengkritik tingkat vaksinasi yang rendah tetapi bersikeras bahwa vaksinasi tidak diwajibkan.
Baca Juga: WHO: Dalam seminggu terakhir, kasus Covid-19 global turun 12%
Presiden Putin mengatakan pada hari Sabtu bahwa hanya 18 juta dari 144 juta penduduk Rusia yang telah divaksinasi. Moskow telah mengekspor dosis vaksin Sputnik V-nya, bahkan ketika warga Rusia sendiri enggan untuk mendapatkan suntikan tersebut.
Mengutip The Telegraph, uji coba menunjukkan, vaksin Sputnik V 91% efektif terhadap varian Covid original. Akan tetapi, vaksin yang sudah disetujui oleh otoritas Rusia Agustus lalu memicu skeptisisme di antara banyak ilmuwan di luar Rusia karena hanya data awal yang tersedia.