kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.547.000   -20.000   -1,28%
  • USD/IDR 15.727   1,00   0,01%
  • IDX 7.533   -40,83   -0,54%
  • KOMPAS100 1.163   -7,22   -0,62%
  • LQ45 916   -5,20   -0,56%
  • ISSI 230   -1,26   -0,54%
  • IDX30 471   -2,73   -0,58%
  • IDXHIDIV20 565   -2,71   -0,48%
  • IDX80 132   -0,78   -0,59%
  • IDXV30 140   -0,82   -0,58%
  • IDXQ30 157   -0,85   -0,54%

Perjanjian dagang bakal AS-China teken Januari 2020, ini isi lengkapnya


Sabtu, 14 Desember 2019 / 06:53 WIB
Perjanjian dagang bakal AS-China teken Januari 2020, ini isi lengkapnya
ILUSTRASI. Ilustrasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Lighthizer, yang menyelesaikan pekerjaan dalam perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada awal pekan ini, bilang, ia sedang berjuang melawan radang tenggorokan dan berharap bisa "pulang" untuk merayakan Natal setelah negosiasi tanpa henti dalam beberapa bulan terakhir.

Perjanjian tersebut akan mengurangi tarif AS untuk beberapa barang Tiongkok, dan tanpa batas waktu menunda lebih lanjut tarif 15% atas sekitar US$ 160 miliar barang konsumen China yang semestinya mulai berlaku pada Minggu (15/12). 

Baca Juga: Saat AS dan China paparkan kesepakatan dagang, Dow Jones jatuh lebih 100 poin

Lighthizer menyatakan, tarif tarif yang lebih rendah akan berlaku 30 hari setelah kesepakatan AS dan China tandatangani pada Januari nanti. Dia tidak mengharapkan AS mengenakan tarif tambahan di luar potensi perubahan yang dihasilkan dari mekanisme penegakan yang kedua negara sepakati.

Kesepakatan itu, ia melanjutkan, mencakup perubahan struktural oleh China, termasuk komitmen untuk mengakhiri tekanan bagi perusahaan AS yang melakukan bisnis di negeri tembok raksasa untuk mentransfer teknologi mereka, dan meningkatkan perlindungan untuk kekayaan intelektual.

Namun, Lighthizer mengakui, masih banyak pekerjaan yang harus AS dan China lakukan. Diskusi tentang perjanjian fase berikutnya akan dimulai pada waktu yang "tepat" dan Trump tidak ingin menunda sampai setelah Pemilihan Presiden 2020.

Baca Juga: Harga minyak terdongkrak kesepakatan AS-China

Lighthizer mengatakan, kesepakatan itu juga mencakup ketentuan mata uang yang bisa ditegakkan untuk meningkatkan transparansi, dan komitmen China untuk tidak mendevaluasi mata uangnya untuk meningkatkan daya saing. 

Seorang pejabat senior Pemerintahan Trump bilang, perubahan mata uang itu penting. "Kami pikir, itu akan sangat membantu memperkuat stabilitas nilai tukar dan memastikan bahwa China tidak bisa menggunakan praktik mata uangnya untuk bersaing secara tidak adil terhadap ekspor AS," katanya.




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×