kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perjanjian dagang bakal AS-China teken Januari 2020, ini isi lengkapnya


Sabtu, 14 Desember 2019 / 06:53 WIB
Perjanjian dagang bakal AS-China teken Januari 2020, ini isi lengkapnya
ILUSTRASI. Ilustrasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. China setuju untuk membeli barang dan jasa dari Amerika Serikat (AS) senilai US$ 200 miliar selama dua tahun ke depan. Ini sebagai bagian dari pakta perdagangan fase satu yang akan kedua negara teken awal Januari 2020.

Perwakilan Dagang AS (USTR) Robert Lighthizer mengatakan, Beijing berkomitmen untuk membeli produk pertanian tambahan senilai US$ 32 miliar selama dua tahun, atau sekitar US$ 16 miliar setahun. Angka ini lebih banyak dari realisasi 2017 sebesar US$ 24 miliar.

China bakal menambah US$ 5 miliar lagi dalam pembelian produk pertanian AS setiap tahun berikutnya. "Pakta itu langkah maju yang sangat, sangat penting dalam menyeimbangkan kembali hubungan perdagangan AS-China," katanya, Jumat (13/12), seperti dikutip Reuters

Baca Juga: AS dan China capai kesepakatan, perang dagang berakhir

Termasuk, Lighthizer menambahkan, kesepakatan dagang tersebut merakit perubahan struktural, di samping komitmen China untuk meningkatkan pembelian barang dan jasa dari AS dalam bidang manufaktur, energi, pertanian, dan jasa.

Perjanjian tersebut, yang kedua belah pihak tuntaskan dalam perundingan terperinci selama dua bulan terakhir, meredakan ketegangan setelah 17 bulan perang tarif yang mengguncang pasar keuangan dan menyeret pertumbuhan global lebih rendah.

Lighthizer menyebutkan, target lebih luas pembelian China di empat area akan segera lembaganya rilis ke publik. Ada juga target spesifik untuk pembelian produk tertentu, tetapi itu tidak akan USTR publikasikan untuk menghindari distorsi pasar.

Baca Juga: Trump: AS sudah mencapai kesepakatan perdagangan dengan China

Yang jelas, dia menegaskan, perjanjian perdagangan itu sesuai aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dan, "China bebas untuk membeli sesuatu ketika ini adalah waktu yang tepat di pasar untuk membeli sesuatu," sebutnya.

Ditanya tentang apa yang terjadi antara 11 Oktober hingga sekarang, Lighthizer menjelaskan, waktu habis untuk membahas secara spesifik bahasa perjanjian. Diskusi itu berlanjut sampai Jumat (13/12) pagi dan ia mendapat lampu hijau terakhir dari Presiden tepat setelah jam 10 pagi.

Lighthizer, yang menyelesaikan pekerjaan dalam perjanjian perdagangan AS-Meksiko-Kanada awal pekan ini, bilang, ia sedang berjuang melawan radang tenggorokan dan berharap bisa "pulang" untuk merayakan Natal setelah negosiasi tanpa henti dalam beberapa bulan terakhir.

Perjanjian tersebut akan mengurangi tarif AS untuk beberapa barang Tiongkok, dan tanpa batas waktu menunda lebih lanjut tarif 15% atas sekitar US$ 160 miliar barang konsumen China yang semestinya mulai berlaku pada Minggu (15/12). 

Baca Juga: Saat AS dan China paparkan kesepakatan dagang, Dow Jones jatuh lebih 100 poin

Lighthizer menyatakan, tarif tarif yang lebih rendah akan berlaku 30 hari setelah kesepakatan AS dan China tandatangani pada Januari nanti. Dia tidak mengharapkan AS mengenakan tarif tambahan di luar potensi perubahan yang dihasilkan dari mekanisme penegakan yang kedua negara sepakati.

Kesepakatan itu, ia melanjutkan, mencakup perubahan struktural oleh China, termasuk komitmen untuk mengakhiri tekanan bagi perusahaan AS yang melakukan bisnis di negeri tembok raksasa untuk mentransfer teknologi mereka, dan meningkatkan perlindungan untuk kekayaan intelektual.

Namun, Lighthizer mengakui, masih banyak pekerjaan yang harus AS dan China lakukan. Diskusi tentang perjanjian fase berikutnya akan dimulai pada waktu yang "tepat" dan Trump tidak ingin menunda sampai setelah Pemilihan Presiden 2020.

Baca Juga: Harga minyak terdongkrak kesepakatan AS-China

Lighthizer mengatakan, kesepakatan itu juga mencakup ketentuan mata uang yang bisa ditegakkan untuk meningkatkan transparansi, dan komitmen China untuk tidak mendevaluasi mata uangnya untuk meningkatkan daya saing. 

Seorang pejabat senior Pemerintahan Trump bilang, perubahan mata uang itu penting. "Kami pikir, itu akan sangat membantu memperkuat stabilitas nilai tukar dan memastikan bahwa China tidak bisa menggunakan praktik mata uangnya untuk bersaing secara tidak adil terhadap ekspor AS," katanya.




TERBARU

[X]
×