kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perkenalkan Bom Termobarik, Senjata Rusia Paling Mematikan yang Dibawa ke Ukraina


Selasa, 01 Maret 2022 / 05:10 WIB
Perkenalkan Bom Termobarik, Senjata Rusia Paling Mematikan yang Dibawa ke Ukraina
ILUSTRASI.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKWA. Salah satu senjata Rusia yang paling ditakuti dunia adalah bom termobarik. Saat melakukan invasi ke Ukraina, bom ini dibawa oleh Rusia ke Ukraina. 

Dikutip dari The Guardian pada Minggu (27/2/2022), dalam video yang direkam oleh kru CNN tampak Rusia mengangkut sistem pelontar TOS-1 yang berat menuju perbatasan Ukraina, Sabtu (26/2/2022). 

Ada juga video di Twitter yang menyebut TOS-1A pembawa senjata termobarik melintas di Tokmak, Ukraina selatan.

TOS-1 memiliki julukan Buratino, Pinokio versi Rusia, karena hidungnya yang besar. Sistem peluncur gandanya dipasang pada sasis tank T-72 yang mampu menembakkan roket termobarik menggunakan oksigen dari udara sekitarnya untuk menghasilkan ledakan bersuhu tinggi. 

TOS-1 kali pertama digunakan militer Soviet di Afghanistan, dan yang terbaru dipakai di Suriah. Pengerahan bom termobarik ini dilakukan ketika pasukan Rusia dan sekutu separatisnya telah menggunakan sistem roket berpeluncur ganda BM-21 Grad di timur dan selatan Ukraina. 

Baca Juga: Pembicaraan antara Rusia dan Ukraina Dimulai, Gencatan Senjata?

Bom termobarik juga tampak dikerahkan di sekitar Kharkiv, lokasi munculnya foto-foto BM-21 yang hancur dan tewasnya seorang tentara Rusia. Apa itu senjata termobarik? 

Dikutip dari ABC Australia pada Minggu (27/2/2022), senjata termobarik memiliki berbagai ukuran, mulai dari granat berpeluncur roket untuk pertempuran jarak dekat, hingga versi besar yang dapat digunakan dari pesawat. 

Senjata termobarik--juga dikenal sebagai bom udara, bom bahan bakar, dan bom vakum--disebut jauh lebih kuat daripada bahan peledak konvensional. Waktu pembakarannya lebih lama, sehingga meningkatkan kapasitas destruktifnya. 

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina, Pemerintah Masih Terus Memonitor Dampaknya ke Inflasi




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×