Reporter: Femi Adi Soempeno, AFP |
BEIJING. Perdana Menteri China Wen Jiabao menyatakan, lambatnya pertumbuhan perekonomian di kuartal kedua tahun ini menjadi 10,3% sesungguhnya sejalan dengan prediksi semula. Hanya saja, saat itu juga disertai peringatan akan sejumlah kesulitan perekonomian yang ada.
Wen menyatakan hal tersebut selama tur ujung minggunya di provinsi Shaanxi di China. Dalam perjalanan tersebut, ia menegaskan bahwa lambatnya pemulihan perekonomian global mengancam China.
"Setidaknya, hingga saat ini perekonomian China terus berkembang yang sesuai dengan arah yang disetir oleh kondisi makroekonomi China," tegas Wen.
Menurutnya, kemajuan yang sudah digelindingkan tidak datang dengan begitu mudahnya. "Dengan menghadapi kondisi yang ada saat ini, sejumlah kesulitan dan masalah yang kita hadapi memperkuat kewaspadaan kita akan bahaya yang menghadang," katanya.
Minggu lalu, China mengumumkan lambatnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua; seiring dengan stimulus yang harus dikaji kembali dan harga properti yang kini mulai menjadi ancaman.
Gross domestic product (GDP) di negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia ini tumbuh dobel digit hingga kuartal ketiga ke depan; membiak 10,3% dalam tiga bulan per Juni 2010 lalu.
"Perekonomian global mulai pulih, tetapi berjalan lambat. Ada begitu banyak ketidakpastian. Kita harus menggenjot permintaan domestik tanpa melalaikan permintaan di pasar global," tegasnya.