Reporter: Hari Widowati | Editor: Test Test
BEIJING. Pemerintah China bakal mempertahankan investasinya di Eropa meski negara-negara di Eropa tengah terbelit krisis utang. Bahkan, cadangan devisa China dalam mata uang euro senilai US$ 2,5 triliun merupakan porsi cadangan devisa euro terbesar di dunia.
Perdana Menteri China Wen Jiabao menegaskan, di semester kedua 2010 ini, China bakal mempertahankan stabilitas kebijakan ekonomi makro yang telah berjalan.
"Sebagai investor jangka panjang, kami tetap pada prinsip diversifikasi portofolio. Termasuk untuk cadangan devisa," kata Wen, Jumat (16/7). Ia menambahkan, China berharap ekonomi Eropa bisa pulih lebih cepat dari perkiraan.
Kanselir Jerman Angela Merkel menyambut gembira sikap China ini. "China telah memberikan kepercayaan terhadap euro dan kami berkomitmen untuk memperkuat nilai tukar euro terhadap mata uang utama dunia," ujar Merkel dalam kunjungannya ke Beijing.
Pernyataan Wen ini menepis pendapat para ekonom, yang menilai China perlu mengurangi investasinya di Eropa mengingat krisis utang Benua Biru ini belum berakhir. Para ekonom prihatin, kebijakan investasi China saat ini bisa membuat pertumbuhan ekonomi Negeri Tembok Besar itu semakin melambat pada paruh kedua tahun ini.
Jumat (16/7) lalu, Wen dan Merkel menandatangani sepuluh kesepakatan, termasuk kerjasama di bidang industri dan isu-isu lingkungan hidup. Perusahaan Jerman, Siemens AG dan Shanghai Electric Group Co juga meneken kerja sama di bidang riset dan pengembangan turbin gas serta uap, senilai US$ 3,5 miliar.
Di bidang otomotif, Daimler AG bekerjasama dengan Beiqi Foton Motor Co., untuk membentuk perusahaan patungan yang bakal memproduksi truk. China dan Jerman juga menandatangani kerja sama senilai € 124 juta, untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penghematan energi di kalangan industri.