Reporter: Nurmayanti, Bloomberg | Editor: Test Test
SHANGHAI. Para analis memperkirakan konsumen baja terbesar di dunia, China akan meningkatkan permintaan bajanya tahun ini sebesar 9,4%. Hal ini seiring kebijakan pemerintah yang mengucurkan stimulus fiskal senilai US$ 586 miliar. Konsumsi baja China akan naik sekitar 50 juta metrik ton (MT) menjadi 580 juta MT tahun ini.
Namun, pertumbuhan permintaan ini diperkirakan berjalan lambat seiring kucuran stimulus. Kenaikan permintaan akan berkisar 10 juta hingga 20 juta MT per tahunnya hingga konsumsi baja nasional di China mencapai titik tertinggi 650 juta MT per tahun. “Permintaan baja akan tetap tinggi tapi pertumbuhannya akan lambat mulai tahun depan,” ujar Kepala Analis Perusahaan Riset UC361.Com, Ma Zhongpu seperti dikutip Bloomberg.
Produsen mobil dan konstruksi bangunan di China mulai meningkatkan pembelian bajanya sejak tahun lalu. Itu terjadi setelah pemerintah China menawarkan pemberian subsidi pembelian kendaraan sebagai bagian dari stimulus fiskalnya. Pada 2009, produksi baja China mencapai 568 juta MT. Ma mengungkapkan, produsen baja China rata-rata memperoleh keuntungan dari 100 yuan menjadi 200 yuan per ton dari harga baja saat ini.
Sementara itu, Analis dari Nomura Holdings Inc and Credit Suisse Group AG memperkirakan harga kontrak biji besi akan melonjak 50% seiring kenaikan permintaan baja di China.