kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan investor ritel atas saham IPO Aramco capai US$ 5,8 miliar


Selasa, 26 November 2019 / 23:06 WIB
Permintaan investor ritel atas saham IPO Aramco capai US$ 5,8 miliar
ILUSTRASI. Minat investor ritel atas penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) Saudi Aramco rupanya cukup bagus, Saudi Arabia November 3, 2019. REUTERS/Hamad I Mohammed


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor ritel atas penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) Saudi Aramco rupanya cukup bagus. Permintaan dari investor retail disebut mencapai 21,77 miliar Saudi Arabia Riyal (SAR) atau sekitar US$ 5,8 miliar.

Lead Manager Samba Capital seperti dikutip Reuters mengatakan, penjualan dari segmen retail sejauh ini telah mencapai 680.254.540 lembar saham. Padahal sebelumnya, perusahaan minyak raksasa milik Arab Saudi itu hanya berencana menjual hingga 0,5% sahamnya kepada investor ritel individu.

Baca Juga: Bahas kilang Cilacap, Pertamina kembali jajaki dua opsi dengan Saudi Aramco

Pemasaran saham IPO Aramco untuk retail berakhir pada Selasa (26/11). Sementara penjualan saham untuk institusi masih akan berlangsung hingga pada 28 November mendatang.

Saudi Aramco, berencana melepas 1,5% atau sekitar 3 miliar saham ke publik dengan harga penawaran antara 30-32 riyal per saham. Dengan harga penawaran tersebut, Saudi Aramco akan menghimpun dana sekitar US$ 25,6 miliar atau sekitar Rp 360,39 triliun.

Penawaran umum perdana saham atau IPO Aramco itu berpotensi mengalahkan rekor IPO Alibaba, yang berhasil meraup $25 miliar saat melepas saham di bursa saham New York pada 2014.

Baca Juga: Arab Saudi batal libatkan bank-bank Wall Street dalam IPO Aramco

Setelah berbagai penundaan, akhirnya Aramco memulai proses IPO pada 3 November lalu. Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang mengusulkan ide itu hampir empat tahun lalu, sedang mencari dana segar untuk diinvestasikan pada industri-industri non migas.

Selain itu, Putra Mahkota Mohammed bin Salman juga ingin menciptakan lapangan kerja dan mendiversifikasi perekonomian kerajaan itu agar tidak bergantung pada hasil penjualan minyak.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×