Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Sehari sebelum kritikus paling vokal Kremlin, Alexei Navalny, pingsan dalam apa yang dikatakan sekutunya sebagai kasus keracunan pada hari Kamis, dia bertemu dengan sekelompok pendukung muda secara pribadi dan mendapatkan pertanyaan yang acapkali ditanyakan: mengapa Anda tidak mati?
Menurut salah satu pendukung, saat Navalny mendapat pertanyaaan itu, pria berusia 44 tahun itu tersenyum. Kampanyenya melawan Kremlin dan korupsi pejabat telah membuat dirinya dikelilingi banyak musuh dan menjadi sasaran beberapa serangan kekerasan selama bertahun-tahun. Alhasil, pertanyaan itu tidak mengejutkan.
“Dia bahkan bercanda bahwa dia harus membuat alasan bahwa dia belum terbunuh,” kata Ilya Chumakov, salah satu dari puluhan aktivis yang bertemu Navalny pada Rabu di kota Tomsk, Siberia.
Baca Juga: Pemimpin oposisi Rusia dalam kondisi koma, diduga diracun
Kemudian, menurut Chumakov, dia menjadi lebih serius dan menambahkan bahwa kematiannya tidak akan membantu Presiden Vladimir Putin.
"Dia menjawab bahwa itu tidak akan menguntungkan Putin. Itu akan membuatnya (Navalny) menjadi pahlawan,” kata Chumakov.
Kremlin membantah terlibat dalam dugaan serangan terhadap Navalny. Dikatakan pada hari Kamis bahwa dokter melakukan segala yang mereka bisa untuk membantunya dan berharap dia cepat sembuh.
Baca Juga: Lagi, jet tempur Rusia cegat pesawat pengintai AS di Laut Baltik
Navalny jatuh sakit saat terbang kembali ke Moskow dari Siberia, tempat ia bertemu sekutu yang berkampanye di pemilihan daerah bulan depan, bagian dari strategi untuk menggalang kelompok oposisi yang berbeda menjadi satu front melawan partai yang dipimpin Putin, Bersatu Rusia.
Pendukung Navalny yakin teh yang diminumnya diracuni di kafe bandara sesaat sebelum dia naik ke pesawat. Dia jatuh sakit di pesawat yang kemudian melakukan pendaratan darurat di kota Siberia lain, Omsk, di mana dia koma di rumah sakit.
Dokter rumah sakit mengatakan masih belum jelas apa yang menyebabkan dia jatuh sakit dan serangkaian tes terus berlanjut.
Baca Juga: Rusia: Belum perlu membantu Belarusia secara militer untuk saat ini
Navalny acap kali di penjara karena mengorganisir protes anti-Kremlin dan telah diserang secara fisik di jalan oleh aktivis pro-pemerintah. Dia dua kali diserang pada tahun 2017 oleh penyerang yang melemparkan pewarna antiseptik hijau ke arahnya.
Dia juga sempat dirawat di rumah sakit pada Juli tahun lalu dengan reaksi alergi akut yang menurutnya itu adalah racun.