Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemimpin negara kelompok G7 akan mengeluarkan pernyataan kekhawatiran tentang penggunaan leverage ekonomi China di luar negeri.
Mengutip Reuters, Sabtu (13/5), pejabat AS yang akrab dengan diskusi tersebut mengungkapkan, pernyataan itu, kemungkinan merupakan komponen komunike keseluruhan yang akan dirilis oleh para pemimpin selama KTT yang berlangsung 19 Mei-21 Mei di Hiroshima, Jepang.
Harapannya, komunike tersebut dipasangkan dengan proposal tertulis yang lebih luas tentang bagimana negara kelompok G7 akan bekerja sama untuk melawan paksaan ekonomi dari negara manapun.
"Pernyataan G7 utama akan mencakup bagian khusus untuk China, dengan daftar kekhawatiran yang mencakup paksaan ekonomi dan perilaku lain yang telah kita lihat secara khusus dari [Republik Rakyat Tiongkok]," menurut pejabat itu.
Baca Juga: Utusan Ukraina untuk Jepang Desak G7 Kutuk Setiap Ancaman Penggunaan Senjata Nuklir
Pejabat tersebut juga mengatakan, pernyataan keamanan ekonomi yang terpisah akan berbicara lebih banyak dengan alat yang digunakan untuk melawan upaya -upaya itu, termasuk perencanaan dan koordinasi.
Dalam setiap kasus, pernyataan ini diharapkan melangkah lebih jauh dari pernyataan sebelumnya oleh G7 tentang topik tersebut.
Presiden AS Joe Biden telah menjadikan China menjadi fokus kebijakan luar negerinya, bekerja untuk menjaga hubungan yang tegang dan kompetitif dari Veering menjadi salah satu konflik terbuka, termasuk atas Taiwan.
Negara anggota G7, yang juga mencakup Kanada, Prancis, Jerman, Italia dan Inggris, secara erat terikat secara ekonomi ke China, yang merupakan eksportir terbesar di dunia dan pasar utama bagi banyak perusahaan mereka.