kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pertama kali dalam 100 tahun, Australia terpaksa tutup perbatasan karena corona


Senin, 06 Juli 2020 / 16:31 WIB
Pertama kali dalam 100 tahun, Australia terpaksa tutup perbatasan karena corona
ILUSTRASI. Pertama kali dalam 100 tahun, Australia terpaksa tutup perbatasan karena virus corona.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Australia terpaksa menutup perbatasan antara dua negara bagian terpadat mulai Selasa (7/7) untuk menghindari penyebaran virus corona baru. 

Senin (6/7), Pemerintah Australia mengumumkan penutupan perbatasan antara Negara Bagian Victoria dan New South Wales. Penutupan ini merupakan yang pertama kali dalam 100 tahun terakhir.

Penutupan perbatasan di kedua negara bagian Australia sebelumnya terjadi pada 1919 silam saat wabah flu Spanyol yang juga sangat mematikan merebak.

"Ini adalah pilihan yang cerdas, pilihan yang tepat untuk kondisi saat ini, mengingat tantangan yang signifikan yang sedang kita hadapi virus ini," kata Kepala Negara Bagian Victoria Daniel Andrews seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Inggris longgarkan pembatasan, pub, restoran dan salon penata rambut kembali dibuka

Meski sebagai langkah yang baik, ancaman terhadap sektor ekonomi tetap mengincar. Langkah ini bisa memperburuk kondisi Australia yang siap memasuki masa resesi pertama dalam 30 tahun terakhir,

Jumlah kasus virus corona di Ibu Kota Victoria, Melbourne, terus meningkat dalam beberapa hari terakhir. Pemerintah setempat langsung memberlakukan sistem pembatasan sosial di 30 wilayah.

Victoria melaporkan 127 kasus baru dalam 24 jam terakhir, lonjakan terbesar dalam satu hari sejak wabah bergulir. Dua kasus kematian juga tercatat dan merupakan yang pertama kali dalam dua minggu terakhir dalam skala nasional.

Baca Juga: Kasus virus corona global capai 11 juta, lockdown bisa jadi pola berulang hingga 2021

Di New South Wales, Kepala Negara Bagian Gladys Berejiklian mengatakan, tidak ada waktu pasti, kapan perbatasan akan buka kembali. Mereka juga menugaskan patroli militer untuk mencegah penyebrangan warga secara ilegal.

Pengawasan perbatasan tersebut cukup sulit mengingat banyak celah antara kedua negara bagian itu. Ada 55 jalan raya, taman, hutan, dan sungai yang menghubungkan Victoria dan New South Wales.

Banyak juga warga kedua negara bagian yang beraktivitas di negara bagian lainnya di Australia. Mulai pekerja sampai anak sekolah.

Baca Juga: China siaga! Muncul lagi wabah bubonic plague alias Kematian Hitam di Mongolia

Berejiklian menyatakan, warganya bisa mengajukan permohonan izin harian untuk menyeberangi perbatasan. Tapi, akan ada penundaan sekitar tiga hari untuk mengeluarkan izin tersebut.

Kondisi wabah virus corona di Australia sendiri bisa dibilang lebih beruntung dibanding negara lain. Saat ini, baru tercatat 8.500 kasus secara nasional.

Tapi, penambahan jumlah kasus secara cepat di Melbourne seolah membuat pemerintah jadi semakin waspada. Penambahan rata-rata 109 kasus setiap hari selama seminggu terakhir jelas bukan main-main. 



TERBARU

[X]
×