kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.819   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.292   37,60   0,60%
  • KOMPAS100 898   6,33   0,71%
  • LQ45 708   1,04   0,15%
  • ISSI 195   1,84   0,96%
  • IDX30 373   0,47   0,13%
  • IDXHIDIV20 451   -0,06   -0,01%
  • IDX80 102   0,66   0,65%
  • IDXV30 107   0,90   0,85%
  • IDXQ30 123   -0,65   -0,53%

Pertama kali dalam 100 tahun, Australia terpaksa tutup perbatasan karena corona


Senin, 06 Juli 2020 / 16:31 WIB
Pertama kali dalam 100 tahun, Australia terpaksa tutup perbatasan karena corona
ILUSTRASI. Pertama kali dalam 100 tahun, Australia terpaksa tutup perbatasan karena virus corona.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Di New South Wales, Kepala Negara Bagian Gladys Berejiklian mengatakan, tidak ada waktu pasti, kapan perbatasan akan buka kembali. Mereka juga menugaskan patroli militer untuk mencegah penyebrangan warga secara ilegal.

Pengawasan perbatasan tersebut cukup sulit mengingat banyak celah antara kedua negara bagian itu. Ada 55 jalan raya, taman, hutan, dan sungai yang menghubungkan Victoria dan New South Wales.

Banyak juga warga kedua negara bagian yang beraktivitas di negara bagian lainnya di Australia. Mulai pekerja sampai anak sekolah.

Baca Juga: China siaga! Muncul lagi wabah bubonic plague alias Kematian Hitam di Mongolia

Berejiklian menyatakan, warganya bisa mengajukan permohonan izin harian untuk menyeberangi perbatasan. Tapi, akan ada penundaan sekitar tiga hari untuk mengeluarkan izin tersebut.

Kondisi wabah virus corona di Australia sendiri bisa dibilang lebih beruntung dibanding negara lain. Saat ini, baru tercatat 8.500 kasus secara nasional.

Tapi, penambahan jumlah kasus secara cepat di Melbourne seolah membuat pemerintah jadi semakin waspada. Penambahan rata-rata 109 kasus setiap hari selama seminggu terakhir jelas bukan main-main. 



TERBARU

[X]
×