kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertemuan Hamas-Erdogan membuat Amerika marah besar


Rabu, 26 Agustus 2020 / 08:58 WIB
Pertemuan Hamas-Erdogan membuat Amerika marah besar
ILUSTRASI. Presiden Turki Tayyip Erdogan. Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/Handout via REUTERS


Sumber: Arab News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Amerika Serikat mengutuk Presiden Turki pada Selasa (24/8/2020) karena bertemu tokoh senior dari kelompok militan Palestina Hamas.

Melansir Arab News, kelompok yang menguasai Gaza itu ditetapkan sebagai organisasi teroris di AS, Eropa dan beberapa negara lainnya.

Presiden Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan para pemimpin Hamas di Istanbul pada hari Sabtu. Delegasi Hamas dipimpin oleh kepala biro politiknya Ismail Haniyeh, dan termasuk wakil kepala Hamas Saleh Al-Arouri. Nama yang terakhir ini tengah dicari di AS sebagai teroris.

Baca Juga: Turki dan Yunani berpotensi lakukan konfrontasi militer, Jerman serukan perundingan

"Amerika Serikat sangat keberatan dengan Presiden Turki Erdogan yang menampung dua pemimpin Hamas di Istanbul," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus.

Ditambahkan, "Hubungan lanjutan Presiden Erdogan ke organisasi teroris ini hanya akan mengisolasi Turki dari komunitas internasional, merugikan kepentingan rakyat Palestina, dan memotong upaya global untuk mencegah serangan teroris yang diluncurkan dari Gaza.”

Arab News memberitakan, AS semakin khawatir tentang hubungan Turki yang berkembang dengan Hamas.

Baca Juga: Mediterania timur memanas: Turki dan Yunani sama-sama gelar latihan militer tandingan

Pada bulan Februari, Erdogan bertemu Haniyeh, sebanyak saty kali lagi di Istanbul, untuk melakukan pembicaraan tentang wilayah tersebut.

Baik Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Erdogan maupun Hamas, terkait dengan Ikhwanul Muslimin. Ini merupakan gerakan yang berasal dari Mesir dan telah menginspirasi ideologi kelompok politik, militan, dan ekstremis.

Pertemuan pada hari Sabtu terjadi beberapa hari setelah UEA dan Israel mengumumkan kesepakatan untuk mengatur hubungan diplomatik penuh dengan imbalan Israel menghapus ancamannya untuk mencaplok tanah Palestina di Tepi Barat. Tepi Barat dikendalikan oleh saingan sekuler Hamas, Fatah.

Baca Juga: Erdogan: Turki menemukan gas alam terbesar dalam sejarah

Menurut situs web Reward for Justice Departemen Luar Negeri AS, Al-Arouri yang membantu mendirikan sayap militer Hamas, telah dikaitkan dengan beberapa "serangan teroris, pembajakan, dan penculikan". AS telah menawarkan hadiah senilai US$ 5 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.




TERBARU

[X]
×