Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - CAPE TOWN. Pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara-negara G20 gagal menghasilkan komunike Bersama pada Kamis (27/2).
Sebagai gantinya, tuan rumah Afrika Selatan mengeluarkan "ringkasan ketua" yang menegaskan kembali komitmen untuk menolak proteksionisme.
Pembicaraan G20 yang berlangsung di Cape Town pekan ini dibayangi oleh ketidakhadiran sejumlah pemimpin keuangan utama serta pemangkasan bantuan luar negeri oleh negara-negara besar seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Baca Juga: Pimpinan Negara G20 Suarakan Percepatan Negosiasi Pilar Satu Perpajakan Global
Menteri keuangan dari Amerika Serikat (AS), China, India, dan Jepang, termasuk beberapa negara lainnya, tidak menghadiri pertemuan tersebut.
Diskusi berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik terkait perdagangan, perang di Ukraina, serta kebijakan penanganan perubahan iklim.
Dalam ringkasan yang dirilis, anggota G20 menegaskan kembali komitmen mereka untuk menolak proteksionisme serta mendukung sistem perdagangan multilateral yang berbasis aturan, non-diskriminatif, adil, terbuka, inklusif, berkelanjutan, dan transparan.
Menteri Keuangan Afrika Selatan Enoch Godongwana mengungkapkan kekecewaannya terhadap kegagalan pertemuan G20 dalam mencapai komunike bersama.
"Kami tidak puas dengan hasil ini," ujar Godongwana.
Baca Juga: Pimpinan G20 Sepakati Kerjasama Pengenaan Pajak untuk Kelompok Miliarder
Dalam beberapa tahun terakhir, ringkasan ketua semakin sering digunakan dalam pertemuan multilateral ketika peserta gagal mencapai konsensus formal.
Mengenai ekonomi global, ringkasan tersebut mencatat bahwa pola pertumbuhan bervariasi di berbagai negara dan berbagai risiko serta tren telah dibahas.
"Inflasi telah mereda, didukung oleh kebijakan moneter yang terkalibrasi dengan baik serta berkurangnya gangguan pasokan. Namun, kemajuan ini bervariasi di setiap negara," demikian bunyi ringkasan tersebut.