kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pertumbuhan ekonomi China di kuartal I 2020 diramal anjlok


Jumat, 06 Maret 2020 / 17:01 WIB
Pertumbuhan ekonomi China di kuartal I 2020 diramal anjlok
ILUSTRASI. Ilustrasi ekonomi China.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

Pada dasarnya, pandangan ini merupakan yang terburuk dan menjadi pukulan keras untuk ekonomi di sektor swasta.

Namun kabar baiknya, pertumbuhan masih diperkirakan akan bangkit kembali di kuartal II 2020 ini menjadi 5,6%. Sedikit lebih rendah dari perkiraan sebesar 5,7% pada tiga minggu lalu. 

Namun meski begitu, rentang proyeksi pertumbuhan menjadi sangat luas yakni 3,7%-6,5%. 

Baca Juga: Dihantam corona, ekonomi China bisa tumbuh negatif untuk pertama kali sejak 1970-an

"Sulit untuk menghasilkan kuartal kedua yang optimistis, dalam skenario terbaik saya dapat sarankan bahwa paruh kedua tahun ini ekonomi mulai terlihat sedikit lebih normal," ujar Rob Carnell, Kepala Penelitian Asia-Pasifik di ING.

Proyeksi ini berlandaskan banyaknya aktivitas masyarakat yang tersendat lantaran kota-kota di China ditutup. Artinya, roda perekonomian sangatlah terbatas, jumlah konsumsi pun bakalan merosot dibanding kondisi normal.

Untuk tahun ini, pertumbuhan ekonomi negeri Panda diperkirakan melambat menjadi 5,4%. Bila hal ini terjadi, maka pertumbuhan ini merupakan yang paling lambat sejak 1990. 

Sedangkan dalam skenario terburuk, pertumbuhan hanya sebesar 5% saja. Dari seluruh ekonom, hanya satu ekonom yang memperkirakan tingkat pertumbuhan bisa mencapai 6,1% di 2020. 

"Tidak ada permintaan yang meningkat akibat kondisi ini, ini adalah tren yang sangat lambat dibanding sebelumnya," kata Carnell.

Di lain pihak, untuk menangkal dampak dari perlambatan yang disebabkan oleh virus, otoritas China telah menerapkan berbagai langkah, termasuk memotong tingkat pembiayaan ulang (refinancing) dan menawarkan pinjaman kepada pebisnis. Pemerintah diperkirakan akan memberi lebih banyak stimulus ke depannya.

Bank Sentral China saat ini diperkirakan akan mengurangi suku bunga dasar pinjaman untuk satu tahun. Bunga pinjaman diperkirakan akan turun dari 4,05% per Agustus 2019 menjadi 3,85%. Penurunan ini sangat drastis, lantaran diperkirakan penurunan sebesar itu baru akan terjadi pada kuartal I 2021 mendatang.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×