Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
Dampak buruk tidak terbatas pada perusahaan Amerika. Royal Dutch Shell Plc juga mengumumkan akan memangkas 9.000 lapangan kerja. Anjloknya harga minyak mentah memaksa perusahaan harus melakukan penghematan biaya miliaran dolar.
Shell bakal mengurangi seperlima posisi di tiga lapisan teratas struktur karyawan perusahaan. “Di banyak tempat, kita memiliki terlalu banyak lapisan di perusahaan, terlalu banyak tingkatan di antara saya, sebagai CEO, dan operator serta teknisi di lokasi kita,” kata Kepala Jurusan Minyak Shell, Ben van Beurden.
Pemasok suku cadang mobil Jerman Continental AG juga menyetujui rencana restrukturisasi yang akan memangkas atau mengalihkan 30.000 pekerjaan di seluruh dunia.
Bahkan Exxon Mobil Corp yang telah lama membanggakan dirinya dalam menghadapi kejatuhan pasar minyak mentah tanpa harus melakukan PHK datang mengejutkan investor dan analis beberapa bulan terakhir. Pasalnya, perusahaan ini sudah menargetkan akan memberhentikan 10% staf kantornya di AS.
Halliburton, pembuat fracker terbesar di dunia, menghilangkan seluruh lapisan manajemen. Sementara Marathon Petroleum Corp yakni penyulingan minyak mentah AS independen terbesar, telah memulai putaran kedua PHK yang akan mempengaruhi sekitar 2.050 karyawan.
Maskapai penerbangan AS juga sedang bersiap memberhentikan puluhan ribu pekerja mulai Kamis, kecuali mereka mendapatkan bantuan federal tambahan. American Airlines Group telah memperingatkan akan melakukan PHK 19.000 karyawan, sementara United Airlines Holdings berencana memangkas sekitar 12.000.