kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Perusahaan China Kuasai Sponsor Piala Dunia 2022 Qatar


Jumat, 02 Desember 2022 / 14:53 WIB
Perusahaan China Kuasai Sponsor Piala Dunia 2022 Qatar
ILUSTRASI. erek asal China, seperti Wanda Group dan Vivo menjadi sponsor dengan pengeluaran terbesar di ajang Piala Dunia 2022 di Qatar.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Merek asal China, seperti Wanda Group dan Vivo menjadi sponsor dengan pengeluaran terbesar di ajang Piala Dunia 2022 di Qatar. Merek bisnis asal China itu memang mengeluarkan dana terbesar untuk gelaran Piala Dunia kali ini.

Sayangnya, tim nasional China tidak lolos mengikuti turnamen paling bergengsi antar negara di dunia ini. China tidak sendirian, Italia sebagai negara dengan status juara Eropa itu juga gagal terbang ke Qatar akibat menelan kekalahan pahit di babak play-off. Tentunya, masih banyak negara-negara lain yang tidak ikut serta.

Seperti dikutip dari Aljazeera Jumat (2/12), merek-merek asal China menjadi sponsor terbesar di Piala Dunia 2022 Qatar. Bahkan, merek asal China mengalahkan daftar perusahaan asal Amerika Serikat dengan nama-nama besar dan ikonik seperti Cola-Cola, McDonald's, dan Budweiser.

Menurut GlobalData, perusahaan analisis dan konsultan data yang berbasis di London menyebutkan, sponsor asal China telah mengucurkan dana sebesar US$ 1,39 miliar untuk Piala Dunia 2022 Qatar yang berlangsung 20 November hingga 18 Desember 2022 ini. Jumlah ini melampaui US$ 1,1 miliar yang dikeluarkan perusahaan AS.

Baca Juga: Nike Kalahkan Adidas Dalam Pertarungan Piala Dunia 2022

Dominasi perusahaan China dalam persaingan ini memang mencerminkan aspirasi perusahaan untuk memperluas ekspansi "pengakuan" mereka di luar negeri. Merek asal China ingin terus berkembang dan dikenal di dunia.

Munculnya sponsor asal China di Piala Dunia juga sejalan dengan impian Presiden Xi Jinping. XI Jinping bahkan ingin menjadikan China sebagai pusat kekuatan sepak bola Asia melalui rencana dan target yang ambisius. Target itu seperti meningkatkan jumlah sekolah sepakbola dan lapangan sepakbola 10 kali lipat pada tahun 2025.

Sementara empat sponsor China untuk Piala Dunia 2022 antara lain Wanda Group, Vivo, Mengniu Dairy, dan Hisense. Perusahan itu memiliki profil yang relatif rendah di luar negara asalnya, mereka adalah perusahaan besar dengan pendapatan miliaran dolar dan ribuan karyawan.

Sebagai informasi, Wanda Group adalah konglomerat  mencakup industri yang didirikan pada tahun 1988 dan Mengniu salah satu produsen susu terbesar di China, masing-masing telah masuk daftar Fortune 500 untuk beberapa kali.

Keikutsertaan China sebagai sponspor Piala Dunia juga sejalan dengan warganya yang gemar terhadap sepak bola. Martin Roll seorang pakar branding dan konsultan yang berbasis di Singapura mengatakan, hal ini menandakan kuatnya merek bisnis asal China di skala global dan ingin menampilkan ke khalayak global bahwa Tiongkok memainkan peran penting pada Piala Dunia. Perusahaan di China juga berharap, stigma negatif "buatan China" yang sudah menjadi rahasia umum bisa dihilangkan.

Sebagai gambaran, sponsor asal China terbesar di Piala Dunia Qatar sejauh ini adalah Wanda Group, salah satu dari tujuh Mitra resmi FIFA — tingkat sponsor tertinggi — bersama Coca-Cola, Adidas, Hyundai, Kia, Qatar Airways, QatarEnergy, dan Visa.

Menurut GlobalData, Wanda Group memiliki investasi di bidang real estat, hiburan, media, manufaktur, dan jasa keuangan. Perusahaan yang berbasis di Beijing ini telah berkomitmen sebesar US$ 850 juta sebagai bagian dari kesepakatan 15 tahun yang mencakup semua acara Piala Dunia hingga tahun 2030.

Vivo, perusahaan elektronik yang berbasis di kota selatan Dongguan, menghabiskan sekitar US$ 450 juta sebagai bagian dari kesepakatan enam tahun yang mencakup Piala Konfederasi 2017 dan Piala Dunia 2018.

Mengniu, yang berkantor pusat di Hohhot, Mongolia Dalam, dan Hisense, merupakan produsen elektronik yang berbasis di Qingdao, telah berkomitmen untuk membelanjakan masing-masing sekitar US$ 60 juta dan US$ 35 juta.

Baca Juga: Nilai Taruhan di Piala Dunia 2022 Tembus US$ 35 Miliar


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×