Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kinerja perusahaan elektronik global sepanjang tiga bulan pertama tahun ini diperkirakan akan merosot. Sejumlah perusahaan telah melaporkan proyeksi laba mereka di kuartal I 2019.
LG Electronics Inc misalnya memproyeksikan laba operasinya sepanjang kuartal I 2019 akan merosot 19%. Mengutip Reuters, Jumat (5/4), perusahaan memperkirakan hanya akan mengantongi laba 899,6 miliar won atau sekitar $ 792,77 juta. Sedangkan periode yang sama tahun lalu berhasil membukukan 1,1 triliun won.
Namun, proyeksi yang dirilis oleh perusahaan pembuat set TV terbesar kedua di dunia setelah Samsung Electronics itu lebih baik dari perkiraan analis sebelumnya.
Rata-rata proyeksi dari 21 analis yang di survei Refinitiv menyebutkan laba operasi LG Electronics akan hanya akan mencapai 808 miliar won atau merosot 26,5% akibat kerugian bisnis selulernya dan meningkatnya persaingan di bisnis televisi.
Saham perusahaan Korea Selatan ini langsung terpangkas 1,5% pada Jumat (5/4) setelah kabar proyeksi tersebut keluar. Padahal pasar secara keseluruhan masih tercatat naik 1,2% pada hari itu.
Sementara pendapatannya diperkirakan akan turun 1,4% menjadi 14,9 triliun won. Proyeksi tersebut lebih rendah dari yang diperkirakan konsensus sebelumnya yakni mencapai 15,3 triliun won. Adapun laporan resmi kinerja kuartal I LG akan dirilis pada akhir April ini.
Menurut analis, pendapatan LG semakin terbebani setelah bisnis smartphone perusahaan merugi sejak tujuh kuartal terakhir dan meningkatnya persaingan harga di pasar TV secara global.
"Pesaing LG Samsung baru-baru ini memotong harga untuk produk TV-nya dalam upaya untuk maju karena pembuat televisi China telah cepat mengejar," kata Park Sung-soon, analis dNK Securities.
LG memegang 3% pangsa pasar ponsel pintar global dalam hal pengiriman tahun lalu. Perusahaan berencana untuk merilis smartphone berkemampuan 5G di Korea Selatan akhir bulan ini.
Sementara Samsung Electronics Co memperkirakan laba operasionalnya kemungkinan turun 60% dari tahun sebelumnya, karena persaingan bisnis cip memori, melambatnya penjualan panel dan meningkatnya persaingan dalam smartphone yang menyebabkan margin keuntungan turun.
Produsen telepon pintar dan cip memori terbesar dunia ini mengatakan, laba pada periode Januari-Maret bisa mencapai 6,2 triliun won atau US$ 5,5 miliar. Angka ini berada di bawah estimasi analis pada Refinitiv sebesar 6,8 triliun won.
Samsung mengungkapkan pendapatannya kemungkinan turun 14% secara tahunan menjadi 52 triliun won. Pemasok dan saingan Apple Inc ini sebelumnya telah memperingatkan memburuknya kinerja kuartal ini bisa akibat jatuhnya harga cip memori yang merupakan pendorong laba intinya, dan melambatnya permintaan untuk panel display yang digunakan dalam iPhone Apple.
Adapun berdasarkan perkiraan IDC, pengiriman smartphone di seluruh industri selama kuartal I 2019 fiskal (kalender Q4 2018) mencapai 375,4 juta unit. Itu turun 4,9% year on year dan merupakan penurunan kuartal kelima berturut-turut. Sepanjang tahun lalu, pengiriman smartphone hanya mencapai 1,4 miliar smartphone dikirimkan, turun 4,1% dibandingkan 2017.
Khusus untuk Apple, IDC memperkirakan pengiriman Iphone mencapai 68,4 juta pada kuartal I fiskal atau turun 11,4% yoy. Meski begitu, angka tersebut masih lebih tinggi dari perkiraan analis sebelumnya yakni 65,9 juta.