kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.775   -15,00   -0,10%
  • IDX 7.473   -6,24   -0,08%
  • KOMPAS100 1.155   0,64   0,06%
  • LQ45 915   1,60   0,18%
  • ISSI 226   -0,60   -0,26%
  • IDX30 472   1,43   0,30%
  • IDXHIDIV20 570   2,50   0,44%
  • IDX80 132   0,24   0,18%
  • IDXV30 140   1,26   0,90%
  • IDXQ30 158   0,58   0,37%

Perusahaan Jepang Tokyo Electron pastikan stop memasok chip ke perusahaan China


Selasa, 11 Juni 2019 / 15:58 WIB
Perusahaan Jepang Tokyo Electron pastikan stop memasok chip ke perusahaan China


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan Jepang, Tokyo Electron, pemasok peralatan pembuatan semikonduktor nomor tiga terbesar di dunia memastikan tidak akan memasok lagi ke perusahaan-perusahaan China yang masuk dalam daftar hitam Washington. Hal itu dikatakan seorang eksekutif senior Tokyo Electron kepada Reuters.

Mengutip Reuters, Selasa (11/6), keputusan perusahaan Jepang ini menunjukkan bagaimana upaya Washington melarang penjualan teknologi ke perusahaan-perusahaan China, termasuk ke Huawei Technologies menjerat perusahaan-perusahaan non-Amerika yang tidak diwajibkan mengikuti hukum Amerika Serikat (AS).

China yang saat ini tengah terkunci dalam perang dagang yang melumpuhkan dengan AS tengah mendorong pembangunan industri semikonduktornya agar bisa mengurangi ketergantungannya pada pemasok AS, Jepang dan Eropa untuk mesin pembuat chip.

"Kami tidak akan berbisnis dengan klien-klien dari China yang masuk dalam daftar dilarang menjalin hubungan bisnis,"kata eksekutif tersebut yang tidak mau namanya disebutkan.

Ia melanjutkan, bagi Tokyo Electron sangat penting bila pemerintah AS dan industri AS melihat mereka sebagai perusahaan yang adil. Hal ini merujuk pada kemitraan panjang AS dan Tokyo Electron sejak 1960-an ketika memulai usaha sebagai importir peralatan AS.

Sementara, pemasok peralatan chip Jepang lainnya juga tengah mempertimbangkan menghentikan pengiriman chip ke perusahaan asal China yang masuk dalam daftar hitam AS. Hal itu dikatakan seseorang yang mengetahui hal tersebut.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×