kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45936,64   8,28   0.89%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan keluarga menjadi kendaraan investasi (3)


Jumat, 15 Maret 2019 / 10:30 WIB
 Perusahaan keluarga menjadi kendaraan investasi (3)


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tri Adi

Merasa memiliki saham yang cukup besar, Vincent akhirnya mengungkapkan jati dirinya kepada keluarga Boygues sebagai pemilik Bollor. Keluarga Boygues menerima dengan senang hati lantaran menilai intensi Vincent sebagai investor yang juga hendak membesarkan Boygues. Lobi-lobi dilakukan Vincent, hingga akhirnya ia dapat satu kursi direksi.

Duduk di kursi direksi, Vincent mulai menunjukan niat utamanya: mengontrol Boygues dan menyodorkan rencana menjual divisi telekomunikasi Boygues Telecom. Sontak rencana tersebut ditolak keluarga Boygues, dan justru berbalik arah ke Vincent.

Ia diminta mundur dari jajaran direksi. Dan melepas seluruh saham kepamilikan Boygues yang dipegang Bollor.

Upaya tersebut berhasil, Vincent mundur dan kepemilikan Bollor hilang di perusahaan itu namun Boygues harus membayar mahal aksi tersebut dengan membeli kembali saham yang dikempit Bollor. Dari aksi tersebut Bollor dapat untung hingga CHF 1,5 miliar.

Yang mengagumkan, semua tindakan Vincent sejak pertama kali membeli saham Boygues hingga dapat untung gede hanya dilakukan dalam waktu satu tahun.

Dua tahun berikutnya, Vincent mengulangi strategi ini. Kali ini sasarannya adala grup perbankan milik keluarga Lazard yakni Lazard Bank. Ketika Bollor sudah mengempit 17% kepemilikan saham Lazard, Vincent langsung menyodorkan rencana untuk mendiversifikasi bisnis Lazard. Rencana ini juga langsung ditolak keluarga Lazard. Alih-alih menyerah, Vincent justru menambah kepemilkan saham Bollore hingga 31%.

Pada tahun 2015, perusahaan investasi asal Amerika Serikat Muddy Waters pernah membuat riset dan mendeskripsikan Vincent dan Bollor sebagai operator bisnis yang kokoh, bukan sekadar penyuntik modal. Modus operandinya adalah meningkatkan kepemilikan saham kemudian menawarkan langkah radikal.

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×