kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perusahaan Kripto Semakin Sulit Melantai di Pasar Saham, Ini Penyebabnya


Selasa, 06 Desember 2022 / 15:10 WIB
Perusahaan Kripto Semakin Sulit Melantai di Pasar Saham, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Cita-cita perusahaan kripto untuk melantai di pasar saham tampaknya akan semakin sulit dicapai


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BOSTON. Cita-cita perusahaan kripto untuk melantai di pasar saham tampaknya akan semakin sulit dicapai. Pasalnya, minat perusahaan cek kosong  atau perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC) untuk merger dengan perusahaan kripto semakin menurun.

Sebelumnya, ketika pasar kripto belum seanjlok sekarang, banyak platform penjualan aset kripto berencana melakukan initial publik offering (IPO). Mereka ingin menggunakan SPAC sebagai kendaraan untuk masuk ke pasar saham. 

Namun, antusiasme perusahaan cek kosong untuk menjalin kesepakatan dengan perusahaan kripto kian memudar karena gejolak yang terjadi di pasar kripto. 

Operator kripto Cicle Internet Financial mengumumkan telah mengakhiri kesepakatan dengan perusahaan cek kosong Concord Acquisition Corp CND. Padahal, keduanya sudah menjalin kesepakatan awal untuk merger sejak sepuluh bulan lalu. 

Cicle merupakan operator utama stablecoin USDC. Perusahaan melaporkan membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 43 miliar pada kuartal III 2022 dan memiliki cash hampir US$ 400 juta. 

Baca Juga: Gempar di Dunia Kripto, 3 Bos Kripto Meninggal dalam Waktu Berdekatan

"Kami kecewa dengan batas waktu transaksi yang diusulkan. Tetapi menjadi perusahaan publik tetap jadi bagian dari strategi Cicle untuk meningkatkan kepercayaan dan transparansi," kata Jeremy Allaire, Co-Founder dan CEO Cicle seperti dikutip Reuters, Selasa (6/12). 

Namun, Cicle tidak merinci bagaimana rencana perusahaan selanjutnya untuk melakukan IPO. Nilai perusahaan Cicle dalam perjanjian awal untuk merger dengan Corcord. Pada Februari 2022, perusahaan yang berbasis di Boston ini telah  mengubah perjanjian dengan Concord dan menggandakan penilaian valuasi perusahaan.

Pengakhiran kesepakatan menggarisbawahi berkurangnya antusiasme untuk perusahaan akuisisi tujuan khusus dan perusahaan kripto karena pasar yang bergejolak memicu sentimen bearish untuk taruhan berisiko.

Baca Juga: Pasar Kripto Diramal Mulai Pulih pada Bulan Ini

Sebelumnya, 10X Capital Venture Acquisition Corp II pada Agustus lalu juga telah mengakhiri kesepakatan merger senilai US$ 1,25 miliar dengan perusahaan penambang kripto dan infrastruktur Prime Blockchain.

Nasib kripto jauh lebih buruk daripada aset lain karena kenaikan suku bunga dan serangkaian keruntuhan profil tinggi menghapus hampir US$2 triliun dari penilaian sektor ini. Bitcoin, token terbesar, turun tiga perempat dari rekor tertinggi US$ 69.000.

“Meskipun ada banyak tantangan dalam industri crypto dan blockchain, saya sangat yakin bahwa kita akan meninggalkan fase nilai spekulatif dan memasuki fase nilai utilitas, dan stablecoin seperti USDC akan memainkan peran besar," tulis Allaire dalam sebuah tweet.




Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×