Sumber: Arab News | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - MAKKAH. Ratusan perusahaan bersiap untuk menerima jemaah asing yang telah diimunisasi penuh untyk melakukan umrah mulai 9 Agustus. Melalui platform online, jamaah akan diberikan akses ke 500 bisnis yang menyediakan akses ke penerbangan, transportasi, hotel, dan perusahaan umrah.
Hani Al-Omairi, anggota Komite Nasional Haji dan Umrah dan Komite Hotel di Makkah, mengatakan kepada Alarabiya bahwa hampir 30 situs web dan platform akan tersedia untuk reservasi internasional.
“Kursus kesehatan dan crowd management diberikan kepada seluruh karyawan karena beberapa perusahaan sudah mulai beroperasi. Prosedur untuk perusahaan dan institusi lainnya sedang diselesaikan oleh Kementerian Haji dan Umrah dan otoritas terkait lainnya,” kata Al-Omairi.
Mohsin Tutla, ketua Yayasan Peduli Haji dan Umrah mengatakan bahwa pengenalan teknologi kewaspadaan di seluruh ziarah dan langkah-langkah lebih lanjut akan membantu memperlancar proses tersebut. Tutla mengatakan kepada Arab News bahwa permintaan dari peziarah untuk melakukan ritual selama pandemi tidak setinggi yang dipikirkan orang.
Baca Juga: Setoran pelunasan BPIH jemaah haji yang batal berangkat bisa ditarik, ini prosedurnya
“Meskipun kita bisa berasumsi bahwa orang-orang telah mengantri untuk menunaikan haji dan umrah, kenyataannya kemampuan finansial masyarakat telah menipis," ujarnya.
“Di mana haji dan umrah tersedia dan mudah bagi populasi massal dan populasi berpenghasilan menengah, sekarang hanya mungkin bagi penabung kaya dan hemat,” tambahnya.
Tutla menambahkan: “Jalan menuju pemulihan dan peremajaan tidak hanya bergantung pada permintaan, itu tergantung pada pengembangan mekanisme keamanan global seperti Koridor Aman Haji dan Umrah, yang saat ini sedang dikembangkan oleh World Hajj and Umrah Care Foundation, dan sedang dipasang di 25 negara di seluruh dunia.
Permintaan jemaah haji untuk melakukan ritual selama pandemi tidak setinggi yang dipikirkan orang. “Secara global Anda akan menyadari bahwa permintaan akan turun sekitar 40 persen untuk umrah internasional dan 15 persen untuk haji internasional,” terangnya.
Menyusul penutupan sementara umrah karena munculnya pandemi, jemaah diizinkan untuk melakukan ritual umrah pada awal Oktober. Sebanyak 250.000 jemaah domestik dapat mendaftar, membuat janji temu, dan memberikan izin pada tahap pertama.
Sekitar 10.000 peziarah asing secara bertahap diizinkan kembali ke Kerajaan pada fase ketiga pada 1 November setelah jeda tujuh bulan dari peraturan ketat.