kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Pesan Robert Kiyosaki kepada Kelas Menengah: Jangan Beli 5 Barang Ini


Sabtu, 26 Juli 2025 / 03:58 WIB
Pesan Robert Kiyosaki kepada Kelas Menengah: Jangan Beli 5 Barang Ini
ILUSTRASI. Robert Kiyosaki memiliki tesis yang menunjukkan kebanyakan orang melakukan hal-hal yang menghalangi mereka mencapai kekayaan sejati.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

2. Hentikan Membeli Pendidikan Tinggi yang Terlalu Mahal Tanpa Keuntungan Finansial

Meskipun Kiyosaki tidak sepenuhnya mengabaikan nilai pendidikan, ia mempertanyakan apakah gelar sarjana yang mahal memberikan pengembalian investasi yang memadai bagi sebagian besar mahasiswa. 

Filosofinya menekankan bahwa "aset tunggal paling kuat yang kita semua miliki adalah pikiran kita. Jika dilatih dengan baik, ia dapat menciptakan kekayaan yang sangat besar."

Sistem pendidikan tradisional sangat berfokus pada mata pelajaran akademik tetapi hanya memberikan pelatihan literasi keuangan yang minim. 

Mahasiswa lulus dengan gelar tetapi seringkali kurang memiliki pengetahuan dasar tentang investasi, arus kas, pajak, dan pembangunan kekayaan. 

Sementara itu, mereka mungkin terlilit utang pinjaman mahasiswa yang cukup besar, yang menciptakan tekanan keuangan langsung setelah lulus.

Kiyosaki menganjurkan pendidikan keuangan mandiri. Pendidikan sebagai jalur menuju kekayaan yang lebih hemat biaya. Buku, seminar, bimbingan, dan pengalaman praktis seringkali hanya membutuhkan sebagian kecil biaya pendidikan formal, namun memberikan pengetahuan yang dapat langsung diterapkan.

Ia menyarankan untuk mempelajari investasi real estat, fundamental pasar saham, operasi bisnis, dan strategi perpajakan. 

Baca Juga: Robert Kiyosaki Prediksi Gelembung Bitcoin Akan Pecah, Benarkah?

Ini bukan berarti meninggalkan pendidikan akademis formal; melainkan, menjadi strategis dalam berinvestasi di bidang pendidikan. 

Gelar tertentu mungkin bermanfaat jika secara langsung meningkatkan potensi penghasilan atau memberikan kredensial yang diperlukan. Namun, mengejar pendidikan yang mahal hanya karena dianggap penting seringkali berujung pada utang tanpa manfaat yang proporsional.

3. Berhenti Membeli Simbol Status untuk Menjaga Penampilan

Tekanan untuk menjaga penampilan mendorong banyak keluarga kelas menengah ke dalam masalah keuangan melalui apa yang biasa disebut "mengikuti gaya hidup mewah". 

Ini melibatkan pembelian simbol status untuk memproyeksikan citra kesuksesan, alih-alih membangun kekayaan.

Pembelian status biasanya mencakup mobil mewah, pakaian desainer, rumah mewah di lingkungan bergengsi, dan liburan mahal. 

Meskipun barang-barang ini dapat meningkatkan citra sosial seseorang, seringkali mengorbankan kesuksesan finansial jangka panjang.

Orang yang benar-benar kaya seringkali hidup di bawah kemampuan mereka dan berfokus pada membangun aset daripada memproyeksikan kekayaan. Mereka memahami bahwa keamanan finansial sejati berasal dari arus kas dan kekayaan bersih, bukan penampilan luar.

Seseorang yang mengendarai mobil bekas yang sudah lunas sambil menerima cek dividen dari portofolio investasi yang terdiversifikasi memiliki kekayaan lebih besar daripada seseorang yang mengendarai kendaraan mewah yang dibiayai melalui cicilan bulanan. 

Kiyosaki berpendapat bahwa "kemewahan sejati adalah imbalan atas investasi dan pengembangan aset riil." Pergeseran pola pikir ini memprioritaskan substansi daripada penampilan, berfokus pada membangun kekayaan terlebih dahulu daripada terlihat kaya.


Video Terkait



TERBARU

[X]
×