kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pesan WHO ke semua negara: Tes, tes dan tes! Ini cara terbaik cegah pandemi corona


Selasa, 17 Maret 2020 / 03:11 WIB
Pesan WHO ke semua negara: Tes, tes dan tes! Ini cara terbaik cegah pandemi corona
ILUSTRASI. WHO memiliki pesan sederhana memperlambat pandemi corona untuk semua negara yakni tes, tes dan tes.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - ZURICH. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta semua negara meningkatkan program pengujian mereka sebagai cara terbaik untuk memperlambat penyebaran pandemi virus corona (Covid-19).

WHO juga mendesak mendesak perusahaan untuk meningkatkan produksi peralatan vital kesehatan untuk mengatasi kekurangan akut.

"Kami memiliki pesan sederhana untuk semua negara: tes, tes, tes," Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada konferensi pers di Jenewa, Senin (16/3).

Baca Juga: Presiden Korea Selatan: Kami bisa mengatasi virus corona

Ia menyebut pandemi virus corona sebagai krisis kesehatan global yang menentukan saat ini.

"Semua negara harus dapat menguji semua kasus yang dicurigai, mereka tidak dapat memerangi pandemi ini dengan mata tertutup," tandas Tedros seperti dikutip Reuters.

Tanpa pengujian, kasus tidak dapat diisolasi dan rantai infeksi virus corona tidak akan putus.

Bahkan, kata Tedros, negara-negara dengan sistem kesehatan yang maju telah berjuang keras untuk mengatasi wabah corona.

Ia sangat prihatin tentang dampak wabah corona pada negara-negara berpenghasilan rendah di mana orang-orang sudah berjuang dengan kekurangan gizi dan masalah kesehatan lainnya.

Di Amerika Serikat (AS), pemerintahan Trump mendapat kecaman dari para kritikus karena karena lambat untuk menguji virus baru.

Wakil Presiden AS Mike Pence berjanji orang Amerika akan memiliki akses di hari-hari mendatang ke lebih dari 2.000 laboratorium yang mampu memproses tes corona.

Baca Juga: Malaysia lockdown total seluruh negara selama dua minggu mulai 18 Maret

Tedros mengatakan strategi untuk mengendalikan penyakit corona ini adalah dengan mengidentifikasi orang dengan infeksi dan mengisolasi mereka dengan cepat. Ini masih merupakan pendekatan terbaik, dan telah menunjukkan efek positif di Cina, Korea Selatan dan Singapura.

Banyak negara memiliki peralatan tes terbatas untuk corona sehingga menolak tes untuk orang lain dengan gejala yang lebih ringan yang dapat menyebarkan virus.

Seringkali mereka tidak memiliki sumber daya untuk melakukan lebih banyak tes corona.

Baca Juga: Wabah corona merebak, Luhut tegaskan Indonesia tak perlu lockdown

Paul Molinaro, yang bertanggung jawab atas operasi, dukungan dan logistik di WHO, menyerukan "perubahan pola pikir" untuk mengatasi kekurangan pasokan barang-barang seperti alat uji dan peralatan pelindung untuk memerangi pandemi.

“Apakah ini tantangan? Apakah mudah? Tidak, tidak. Apakah ada kemungkinan kita bisa mendapatkan ketersediaan dan mendapatkan peralatan ini? Kami tetap optimis, "katanya dalam konferensi pers yang sama.

Tedros mengatakan WHO sedang bekerja dengan sektor swasta untuk meningkatkan produksi peralatan pelindung, menggambarkan kekurangan saat ini sebagai "kegagalan pasar". Dia juga memperingatkan agar tidak menimbun persediaan.

Tedros mengatakan ia gembira oleh tanggapan dari pemerintah yang datang dengan dana untuk memerangi wabah tersebut.

"Bukan hanya pendanaan, itu adalah semangat manusia yang kita lihat, yang memerangi virus ini, yang datang dengan lebih kuat. Saya benar-benar terdorong dalam minggu terakhir ini dengan tingkat solidaritas yang solid," ujarnya.

Baca Juga: Antisipasi virus corona, Pemkot Depok minta warga tak keluar kota




TERBARU

[X]
×