Sumber: Business Insider,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KYIV. Sebuah pesawat milik Amerika membawa rudal anti-tank Javelin, peluncur dan perangkat keras militer lainnya mendarat di Kyiv pada Selasa (26/1/2022). Ini merupakan pengiriman ketiga dari paket keamanan senilai US$ 200 juta untuk menopang Ukraina saat bersiap menghadapi kemungkinan serangan militer Rusia.
"Javelin di Kyiv! Kargo baru bantuan keamanan - peluncur & rudal - dengan berat total sekitar 80 ton. Kami mengharapkan kedatangan yang ke-4 dari kawanan besar burung segera," cuit Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov.
"Terima kasih kepada mitra strategis kami," tambahnya.
Melansir Reuters, Amerika Serikat telah menjadi pendukung paling kuat Ukraina untuk mencegah serangan baru oleh Rusia, yang telah mengumpulkan pasukan di dekat perbatasan Ukraina. Moskow sendiri membantah untuk merencanakan serangan.
Amerika Serikat telah memberikan bantuan keamanan senilai lebih dari US$ 650 juta ke Ukraina pada tahun lalu dan total lebih dari US$ 2,7 miliar sejak 2014, ketika Rusia mencaplok semenanjung Krimea Ukraina.
Baca Juga: Konflik Ukraina dan Jelang Pertemuan The Feb Bikin Gejolak Aset Investasi Global
Ukraina telah menjadi penerima bantuan yang berterima kasih meskipun telah dikritik sebagai "prematur" penarikan sebagian dari AS dan staf kedutaan lainnya.
Aksi balasan Rusia
Sementara itu, mengutip Business Insider, Rusia pada hari Selasa memposting rekaman latihan termasuk tentara, tank, dan peluncur rudal di dekat perbatasannya dengan Ukraina.
Video dari Distrik Militer Barat Rusia muncul ketika negara-negara termasuk Ukraina, AS, dan Inggris semakin memperingatkan akan kemungkinan terjadinya invasi. Rusia telah berulang kali membantah rencana untuk menyerang Ukraina.
Baca Juga: AS Perintahkan Keluarga Staf Kedutaan Tinggalkan Ukraina, Perang bakal Pecah?
Rekaman itu menunjukkan armada peluncur rudal balistik jarak pendek Iskander meninggalkan pangkalan.
Dalam sebuah pernyataan yang menyertai video tersebut, Kolonel Jenderal Alexander Zhuravlev - komandan pasukan - mengatakan latihan itu dimaksudkan untuk menjadi "pemeriksaan komprehensif keterampilan tempur pasukan, kesiapan formasi dan unit militer untuk menyelesaikan tugas mereka di waktu yang singkat, penilaian tingkat pelatihan tempur dan koherensi unit."
Menurut pernyataan tersebut, latihan militer itu akan berlangsung hingga 29 Januari.