kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pesawat Boeing yang Dikirim untuk China Kembali ke AS, Jadi Korban Perang Tarif Trump


Minggu, 20 April 2025 / 10:55 WIB
Pesawat Boeing yang Dikirim untuk China Kembali ke AS, Jadi Korban Perang Tarif Trump
ILUSTRASI. Sebuah pesawat Boeing yang rencananya akan digunakan oleh maskapai China mendarat kembali di pusat produksi Boeing di AS pada Minggu (20/4). REUTERS/Lindsey Wasson TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SEATTLE. Sebuah pesawat Boeing yang rencananya akan digunakan oleh maskapai China mendarat kembali di pusat produksi pembuat pesawat itu di AS pada Minggu (20/4), menjadi korban tarif bilateral yang diluncurkan oleh Presiden Donald Trump dalam serangan perdagangan globalnya.

Mengutip Reuters, Minggu (20/4), pesawat Boeing 737 MAX, yang rencananya untuk Xiamen Airlines China, mendarat di Boeing Field Seattle pada pukul 6:11 malam (0111 GMT), menurut seorang saksi mata Reuters. Pesawat itu dicat dengan corak Xiamen.

Pesawat tersebut, yang berhenti untuk mengisi bahan bakar di Guam dan Hawaii dalam perjalanan pulang sejauh 5.000 mil (8.000 km), adalah salah satu dari beberapa pesawat Boeing 737 MAX yang menunggu di pusat penyelesaian Boeing di Zhoushan untuk pengerjaan akhir dan pengiriman ke maskapai penerbangan China.

Baca Juga: Boeing Siap Libatkan Industri Lokal Jika Indonesia Pilih F-15EX

Trump bulan ini menaikkan tarif dasar untuk impor China menjadi 145%. Sebagai balasan, China telah mengenakan tarif sebesar 125% untuk barang-barang AS. 
Sebuah maskapai penerbangan China yang menerima pengiriman pesawat Boeing dapat dilumpuhkan oleh tarif tersebut, mengingat bahwa pesawat Boeing 737 MAX baru memiliki nilai pasar sekitar US$ 55 juta, menurut IBA, sebuah konsultan penerbangan.

Tidak jelas pihak mana yang membuat keputusan untuk mengembalikan pesawat tersebut ke AS. 

Boeing tidak segera menanggapi permintaan komentar. Xiamen juga tidak menanggapi permintaan komentar.

Kembalinya pesawat Boeing 737 MAX, model terlaris Boeing, merupakan tanda terbaru gangguan terhadap pengiriman pesawat baru akibat kegagalan status bebas bea industri kedirgantaraan yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Baca Juga: China Tak Akan Lagi Pesan Pesawat Boeing Imbas Tarif AS

Perang tarif dan perubahan arah pengiriman yang tampak jelas terjadi saat Boeing tengah memulihkan diri dari pembekuan impor pesawat model 737 MAX selama hampir lima tahun dan serangkaian ketegangan perdagangan sebelumnya.

Para analis mengatakan, kebingungan atas perubahan tarif dapat membuat banyak pengiriman pesawat menjadi tidak menentu, dengan beberapa CEO maskapai mengatakan mereka akan menunda pengiriman pesawat daripada membayar bea.

Selanjutnya: Promo Deterjen & Sabun Mandi Weekend, Promo Gentle Gen & Daia Sampai 20 April 2025

Menarik Dibaca: Harga Samsung S23 Terbaru di April 2025, Temukan Informasinya di Sini!



TERBARU

[X]
×