Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Nilai tukar mata uang Asia bergerak beragam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (28/10/2025) pagi waktu Asia.
Mengutip data Reuters pukul 02.02 GMT, peso Filipina tercatat melemah paling dalam di kawasan dengan penurunan 0,42% ke level 59,11 per dolar AS.
Sebaliknya, dolar Taiwan menguat 0,38% ke level 30,60 per dolar AS.
Baca Juga: Dolar AS Melemah Selasa (28/10), Menjelang Pertemuan Trump–Xi
Sementara itu, yen Jepang menguat 0,36% menjadi ¥152,32 per dolar AS, diikuti dolar Singapura yang naik 0,11% ke level S$1,295 per dolar AS.
Beberapa mata uang lain juga menunjukkan pergerakan moderat:
- Baht Thailand naik 0,15% ke 32,61 per dolar AS
- Ringgit Malaysia naik tipis 0,07% ke 4,202 per dolar AS
- Yuan China naik 0,07% ke 7,102 per dolar AS
- Rupee India stagnan di 88,245 per dolar AS
Sementara won Korea Selatan turun tipis 0,10% ke 1.434,8 per dolar AS, dan rupiah Indonesia melemah 0,03% ke level Rp16.615 per dolar AS.
Baca Juga: Strategy, Perusahaan Bitcoin Michael Saylor Dapat Rating Junk Bond dari S&P Global
Pergerakan Sejak Awal Tahun 2025
Jika dilihat dari awal tahun, dolar Taiwan tercatat menjadi salah satu mata uang Asia dengan penguatan tertinggi terhadap dolar AS, yakni 7,11% dibanding akhir 2024.
Dolar Singapura juga menguat 5,40%, sedangkan baht Thailand naik 5,20%.
Sebaliknya, beberapa mata uang mencatat pelemahan terhadap dolar AS sepanjang 2025:
- Peso Filipina turun 1,75%
- Rupiah melemah 3,16%
- Rupee India turun 2,98%
Baca Juga: Harga Emas Spot Bertahan di Dekat Level Terendah Dua Pekan pada Selasa (28/10) Pagi
Penguatan mata uang Taiwan dan Singapura mencerminkan arus modal masuk ke negara dengan prospek ekonomi yang stabil.
Sementara pelemahan peso dan rupiah menunjukkan tekanan eksternal dari penguatan dolar AS serta kekhawatiran terhadap kebijakan suku bunga global.













