Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Produsen mobil Peugeot PSA Group dan mitranya dari China Dongfeng Group telah menyusun rencana untuk merestrukturisasi operasi usaha patungan mereka.
Perusahaan akan memangkas biaya dalam jangka pendek dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan tahunan menjadi 400.000 kendaraan pada tahun 2025.
Dongfeng Peugeot Citroen Automobiles (DPCA), perusahaan patungan yang berbasis di Wuhan, China tengah berencana mengurangi titik impas menjadi di bawah 180.000 kendaraan pada tahun 2019 dan selanjutnya mengurangi menjadi di bawah 150.000 kendaraan antara tahun 2020 dan 2021.
Baca Juga: Bus TransPatriot resmi meluncur dengan teknologi “booking” aplikasi TRON
Perusahaan akan mulai mengkonsolidasikan sumber daya manufaktur, membuang aset menganggur, meningkatkan efisiensi sistem dan meluncurkan lebih banyak model di China. Tujuannya adalah untuk menghidupkan kembali penjualan tahunan menjadi sekitar 250.000 unit antara tahun 2020 dan 2021, dan 400.000 unit pada tahun 2025, katanya.
Dongfeng Peugeot menjual sekitar 250.000 kendaraan di China tahun lalu. PSA sedang mencoba melakukan reboot dalam kondisi sulit di pasar kendaraan terbesar di dunia, yang pernah menjadi sapi perah industri otomotif.
Pasar China mengalami kontraksi tahun lalu untuk pertama kalinya sejak 1990-an dan diperkirakan akan turun 5% lagi pada 2019, tertekan oleh ketegangan perdagangan antara China dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Renault membukukan penurunan panjualan sebesar 6,7% di semester pertama tahun ini
Peugeot adalah salah satu dari beberapa pembuat mobil global, termasuk Ford Motor Co yang dipaksa untuk melakukan PHK karena penjualan di China telah jatuh.
Dongfeng Peugeot berencana meluncurkan 14 model baru di China selama tiga tahun ke depan. Setelah 2020, setiap model baru akan memiliki versi listrik yang memenuhi syarat sebagai "kendaraan energi baru" di bawah peraturan China.
