Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Tak hanya fokus di vaksin Covid-19, Pfizer Inc terus memperluas bisnis di sektor kesehatan. Perusahaan asal Amerika Serikat ini akan membeli Arena Pharmaceuticals Inc senilai sekitar US$ 6,7 miliar, mengutip Bloomberg, pada Selasa (14/12).
Ini sebagai langkah Pfizer mengembangkan terapi potensial yang menargetkan penyakit peradangan usus. Raksasa farmasi itu akan membayar dana tunai senilai US$ 100 per saham Arena untuk asetnya di bidang gastroenterologi, dermatologi dan kardiologi.
Analis memperingatkan kesepakatan itu berkemungkinan akan berada di bawah pengawasan ketat regulator. Saham Arena naik telah sebanyak 88%, sementara Pfizer naik sebanyak 5,2%.
Pfizer mengatakan kesepakatan itu melengkapi kemampuannya dalam peradangan dan imunologi dan akan berkontribusi pada pertumbuhan bisnis hingga 2025.
Baca Juga: China menghadapi wabah COVID-19 baru saat kasus Omicron pertama dilaporkan
Mike Gladstone, Presiden Global dan Manajer Umum Bisnis Peradangan dan Imunologi Pfizer menyatakan pihaknya berencana mempercepat pengembangan klinis etrasimod yang telah menjadi kandidat obat utama bagi Arena. “Pfizer melihat etrasimod sebagai penggerak dari kesepakatan ini. Ini adalah produk oral, yang mudah diberikan, dan bisa memiliki efektivitas terbaik di kelasnya,” katanya.
Louise Chen, seorang analis Cantor Fitzgerald menyatakan Wall Street telah mengamati Pfizer dengan cermat untuk melihat penggunaan uang tunai yang tumbuh didorong oleh vaksin virus corona.
Lewat pimpinan Chief Executive Officer Albert Bourla, Pfizer telah beralih dari mega-deal dan berfokus pada investasi eksternal pada kandidat obat tahap menengah dan akhir. Arena siap untuk mencapai tonggak penting awal tahun depan.
Ketika hasil uji coba tahap akhir akan diberikan untuk etrasimod pada kolitis ulserativa sedang hingga sangat aktif. Itu bisa memposisikan Pfizer untuk mendekati regulator untuk persetujuan obat tahun depan, dan membawanya ke pasar pada tahun 2023.