kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Philips diduga suap pemerintah Brazil terkait jual beli alat medis


Rabu, 21 Agustus 2019 / 19:46 WIB
Philips diduga suap pemerintah Brazil terkait jual beli alat medis


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - SAO PAULO- Philips dalam penyelidikan pihak berwajib karena dicurigai menyuap pemerintah Brazil untuk menjual-belikan alat-alat medis mereka.

Tuduhan tersebut melibatkan konglomerat besar asal Belanda pada awal 2010 menurut catatan pengadilan yang diajukan oleh Jaksa Federal. Hal itu berdasarkan dokumen internal perusahaan dan wawancara dengan mantan manajer anak perusahaan Philips di Brazil.

Dilansir dari Rueters Rabu (21/8), mantan karyawan itu, Jose Israel Masiero Filho yang merupakan bekas eksekutif rantai pasok dengan Dixtal Biomedica Industria e Comercio Ltda.

Dia mengatakan pada Januari 2010 lalu melihat penyimpangan dalam tiga kesepakatan penjualan Philips dan peralatan Dixtal kepada seorang calo Brazil yang tidak diketahui jelas dan telah membuat kontrak besar dengan Kementerian Kesehatan Brazil.

Baca Juga: Simak tantangan ekonomi Indonesia tahun 2020

Masiero menduga adanya penyuapan untuk mengamankan bisnis pemerintah. Tuduhan itu menjadi penyelidikan tindak korupsi menurut catatan pengadilan Brazil. Dia mengirimkan email ke internal Philips untuk melaporkan kecurigaan tersebut, dan melaporkan hal ini setidaknya kepada eksekutif senior lain selama tahun 2010.

Di antara mereka adalah Steve Rusckowski, mantan kepala eksekutif Philips Healthcare, yang merupakan divisi terbesar perusahaan. Peringatan Masiero dirinci dalam email, memo internal perusahaan dan catatan pengadilan.

"Philips harus mempertimbangkan bahwa dengan menyetujui dan menerima penjualan ini, ia akan terlibat dalam aktivitas ilegal jika ditemukan," Masiero menulis kepada Rusckowski dalam email bertanggal 14 Oktober 2010.

Baca Juga: Manulife: Aksi para pemburu yield menguntungkan Indonesia

Philisp terus menjual peralatan medisnya melalui perantara untuk memenuhi kontrak Kementerian Kesehatan. Rusckowski, yang menjabat sebagai kepala eksekutif Philips Healthcare hingga April 2012, tidak menanggapi permintaan komentar. Dia sekarang adalah CEO Quest Diagnostics yang berbasis di New Jersey.

Philips mengatakan pihaknya bekerja sama dengan otoritas Brasil yang menyelidiki kasus tersebut. Perusahaan itu mengatakan telah melibatkan penyelidikan internal pada tahun 2010 sebagai tanggapan terhadap keluhan seseorang tanpa membeberkan bukti kesalahan secara langsung.

Philips tidak akan membahas mantan karyawan Masiero atau atau alasan pemecatannya. Kementerian Kesehatan Brazil juta tidak menanggapi permintaan komentar. Persahaan tengah menghadapi penyelidikan terkait kontrak peralatan medis yang menurut pihak berwenang masih dalam tahap awal.

Masiero bekerja sama dengan jaksa Brasil. Mereka menuduh Philips dan perusahaan multinasional lainnya bersekongkol dengan calo untuk memberikan suap dalam kontrak kerja sama sehingga membebani sistem pelayanan negara bagian Brazil. Alhasil terjadi penggelembungan harga untuk mengganti biaya suap.

Baca Juga: Kementan: Permohonan impor daging sapi belum ada

Dua puluh empat orang dituntut tahun lalu sehubungan dengan kasus tersebut dan saat ini tengah diadili di Rio de Janeiro. Sementara itu beberapa perusahaan multinasional juga ikut terseret seperti Siemens AG, Johnson & Johnson, General Electric Co dan Stryker Corp.

Johnson & Johnson, Siemens dan GE menolak berkomentar. Mereka sebelumnya membantah melakukan kesalahan dan mengatakan mereka bersikap kooperatif terkait penyelidikan ini. Stryker mengatakan berkomitmen untuk bekerja dengan cara yang etis dan tidak dapat berkomentar lebih lanjut.

Di Amerika Serikat, FBI, Departemen Kehakiman dan Komisi Sekuritas dan Bursa telah meluncurkan penyelidikan mereka sendiri terhadap dugaan korupsi dalam penjualan peralatan medis di Brazil dan juga China, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Baca Juga: 50 kota teramah di dunia tahun 2019

Whisleblower Masiero mengatakan dia bekerja sama dengan semua agen itu. Namun Departemen Kehakiman, SEC dan FBI semuanya menolak berkomentar. Philips mengatakan pihaknya sedang meninjau pertanyaan dari Departemen Kehakiman dan SEC sehubungan dengan penyelidikan tersebut.




TERBARU

[X]
×