Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WASHINGTON. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Amerika Serikat (AS) terus menyebar bak virus ganas. Tidak hanya para peritel, pemangkasan karyawan juga dilakukan oleh pihak perbankan, manufaktur dan sektor lainnya.
Pemangkasan yang paling akhir terjadi hari Selasa kemarin. Salah satunya adalah PNC Financial Services Group yang mengumumkan rencananya untuk mem-PHK 5.800 karyawan. Selain itu, produsen pesawat terbang Hawker Beechcraft juga bilang akan merumahkan 2.300 pekerjanya pada akhir tahun ini.
Kebijakan serupa juga akan diambil Liz Claiborne Inc yang akan memangkas 725 pekerja atau 8% dari total armada kerjanya. Langkah tersebut diambil sehari setelah Macy’s memberitahukan rencananya untuk merumahkan 7.000 pekerja. Sementara King Pharmaceutical Inc akan menendang 520 pekerja.
Tidak sampai disitu, PHK karyawan juga dilakukan oleh Rockwell Collins Inc yang berencana memecat 600 pekerjanya. Mereka yang dirumahkan mayoritas berada pada posisi eksekutif dan manajer.
Dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja, tentu sangat sulit bagi para pengangguran untuk mendapatkan pekerjaan baru. Bahkan karyawan yang masih memiliki pekerjaan saat ini pun menghadapi kehidupan yang sulit. Pasalnya, para pengusaha mulai memangkas gaji, memotong jam kerja, menurunkan bonus dan lain-lain.
“Saat ini hampir seluruh bisnis mengurangi jumlah pekerjanya agar dapat bertahan di tengah kondisi perekonomian yang sedang melempem,” kata Mark Zandi, Chief Economist Moody’s Economy.com.
Para ekonom memprediksi, setidaknya 524.000 lebih lapangan kerja akan berkurang pada bulan Januari lalu. Beberapa ekonom bahkan memperkirakan jumlahnya mencapai 700.000. Mereka juga meramal, tingkat pengangguran di AS yang saat ini berada di level 7,2% akan melompat menjadi 7,5% pada Januari.
Untuk membantu menggairahkan kembali perekonomian dan meningkatkan jumlah lapangan pekerjaan, Presiden Barack Obama mendorong Kongres untuk segera menggelontorkan paket stimulus. Tujuannya, agar anggaran belanja pemerintah juga meningkat. Dana itu nantinya akan digunakan untuk membangun proyek-proyek yang ditujukan untuk umum dan pemotongan pajak.